DIFABEL PENCIPTAAN KARYA TARI DENGAN METODE PENCIPTAAN ALMA M HAWKINS

Tunanetra dapat beraktifitas sesuai dengan apa yang mereka inginkan, dibalik aktifitas yang mereka kerjakan, mereka memiliki kegelisahan batin tersendiri yang mereka pendam dan tidak mereka tunjukan kepada siapapun, karena hanya mereka yang dapat merasakan itu. Tunanetra memang tidak bisa melihat dan memberikan ekspresi langsung jika mereka sedih, senang, kesal, kecewa, ataupun gelisah, akan tetapi mereka dapat melihat apa yang mereka rasakan melalui mata batin mereka. Tujuan penciptaan karya tari ini menciptakan karya Inovatif dengan beberapa gerak hasil eksplorasi mengenai orang yang memiliki kebutuhan khusus, yaitu tunanetra. Melalui hasil eksplorasi tersebut, penulis juga ingin menyampaikan pesan sosial terhadap orang berkebutuhan khusus. Selain itu juga penulis berharap agar masyarakat umum lebih peduli dan menghargai orang yang memiliki kebutuhan khusus, karena bagaimanapun mereka juga makhluk sosial yang memiliki tujuan hidup di dalam kehidupannya serta tidak menjadikan kekurangannya sebagai hambatan untuk tetap semangat menjalani kehidupan. Penulis menggunakan metode Alma M Hawkins untuk membantu dan memudahkan dalam proses penciptaan karya tari yang dilengkapi dengan tahapantahapan penciptan sehingga mampu mewujudkan karya tari sesuai dengan ide kreatif penulis. Konsep dan ide ini dituangkan dan disajikan kedalam bentuk Karya Inovatif yang dipertunjukan di panggung procenium Gedung Kesenian Jakarta, dimana penulis lebih memfokuskan ide cerita pada kegelisahan batin yang dialami oleh tunanetra didalam kehidupanya sehari-hari