Hubungan Antara Perbandingan Sosial Dengan Distorsi Citra Tubuh Pada Remaja Perempuan Di Surabaya

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti tentang hubungan antara perbandingan sosial dengan distorsi citra tubuh pada remaja perempuan di Surabaya. Remaja ketika memasuki masa pubertas akan mengalami perubahan fisik. Perubahan fisik yang dialami remaja membuat mereka semakin memperhatikan penampilan fisiknya sehingga membandingkan dengan orang lain yang memiliki penampilan yang menarik. Perbandingan yang dilakukan remaja perempuan untuk memenuhi ekspektasi tentang tren tubuh kurus yang berlaku di masyarkat. Tren tersebut menyebabkan terbentuknya citra tubuh yang terdistorsi. Perbandingan sosial adalah penilaian atau pemikiran seseorang terhadap atribut-atribut yang ada pada dirinya dan membandingkannya dengan atribut yang dimiliki orang lain (Jones, 2001), sedangkan distorsi citra tubuh adalah ketidaksesuaian antara anggapan atau penilaian individu mengenai tubuh dengan ukuran tubuh individu yang sebenarnya (Liechty, 2010). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari 164 remaja perempuan di Surbaya yang berusia 12-22 tahun. dimana variabel perbandingan sosial menggunakan intrumen pengukuran Body Comparison Scale oleh Fisher, dan kawan-kawan (2002) yang terdiri dari 25 aitem dengan reliabilitas 0,870. Pada variabel distorsi citra tubuh diukur menggunakan Skala Distorsi Citra Tubuh yang disusun oleh Sari (2017) yang terdiri dari 32 aitem dengan reliabilitas 0,934. Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan positif antara perbandingan sosial dengan distorsi citra tubuh para remaja perempuan (r = 0,654, p = 0,00). Jadi semakin sering remaja perempuan membandingkan bentuk tubuhnya dengan bentuk tubuh wanita lain yang lebih menarik, maka akan semakin tinggi pula tingkat distorsi citra tubuh yang dialaminya