PERAN PROMOSI KESEHATAN TENTANG PROSEDUR PEMERIKSAAN MRI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN KECEMASAN PASIEN DI RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

Latar Belakang: Pemeriksaan MRI merupakan pemeriksaan diagnosis menggunakan radiasi non pengion pada pelayanan imejing diagnostik. Beberapa pasien MRI mengeluhkan tentang kurangnya informasi yang didapat sebelum melakukan pemeriksaan. Kurangnya informasi ini berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan pasien. Salah satu upaya untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan menurunkan tingkat kecemasan pasien adalah pemberian promosi kesehatan. Tujuan: Menganalisis peran promosi kesehatan dalam memengaruhi tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan pasien MRI di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.Metode: Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Sampel dibagi ke dalam dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pengambilan data menggunakan kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner tingkat kecemasan. Kuesioner diberikan pada saat pretest (sebelum perlakuan) dan posttest (sesudah perlakuan). Perlakuan berupa promosi kesehatan yang diberikan kepada kelompok eksperimen. Analisis data yang digunakan adalah Wilcoxon Signed Rank Test, Mann-Whitney Test, dan korelasi Rank Spearman. Hasil: Berdasarkan hasil data diperoleh hasil sebagai berikut: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol (p = 0,001) dan kelompok eksperimen (p = 0,000). Tidak terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara pretest dan posttest pada kelompok kontrol (p = 0,655) dan terdapat perbedaan tingkat kecemasan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen (p = 0,025). Tingkat pengetahuan posttest pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol (p = 0,000). Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan (p = 0,131). Kesimpulan: Promosi kesehatan memiliki peran terhadap peningkatan tingkat pengetahuan dan penurunan tingkat kecemasan pasien namun tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan tingkat kecemasan. Kata Kunci: promosi kesehatan, tingkat pengetahuan, tingkat kecemasa