Hubungan Jenis Sumber Air Dengan Keberadaan Bakteri Escherichia Coli Pada Pedagang Kaki Lima Di Sekitar Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya

Latar Belakang: Penyakit sistem pencernaan termasuk 10 dari penyakit terbanyak di Surabaya dan Indonesia. Salah satu faktor yang menimbulkan penyakit pencernaan adalah tercemarnya sumber air yang digunakan oleh pedagang kaki lima dengan bakteri Escherichia coli. Parameter wajib dari Permenkes tahun 2010 dalam persyaratan air minum yang berkualitas adalah tidak adanya bakteri Escherichia coli dan Koliform dalam 100 ml sampel Maka, dalam hal ini, bakteri Escherichia coli dapat digunakan sebagai indikator kualitas sumber air yang digunakan oleh pedagang kaki lima. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara jenis sumber air dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada pedagang kaki lima di sekitar daerah RS. Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan cross sectional menggunakan data primer dimana sampel diambil langsung dari pedagang kaki lima di sekitar RS. Dr. Soetomo Surabaya. Hasil: Dari total 30 sampel air yang didapatkan dari pedagang kaki lima, hanya ada tiga jenis sumber air yang dipakai untuk konsumsi, yaitu air PDAM, air isi ulang, dan air sumur. Ditemukan dua sampel positif bakteri Escherichia coli dari sumber air isi ulang. Dan pada uji statistik Chi-square didapatkan hasil p 0,392 > 0,05 yang berarti tidak didapatkan hubungan hasil bermakna antara jenis sumber air yang dipakai dengan keberadaan bakteri Escherichia coli pada pedagang kaki lima di sekitar RS. Dr. Soetomo Kesimpulan: Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menujukkan bahwa jenis sumber air yang dipakai oleh pedagang kaki lima di sekitar RS. Dr. Soetomo relatif aman sehingga masih layak untuk dikonsums