AKTA PENGANGKATAN ANAK YANG BERAGAMA ISLAM

Dalam menjalankan jabatannya Notaris mempunyai kewenangan untuk membuat akta otentik, ini sesuai isi pasal 1 ayat (1) UUJN. Kewenangan membuat akta otentik oleh Notaris ditegaskan kembali pada pasal 15 ayat (1) UUJN yaitu “ Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan oleh peratutan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang “. Berkaitan dengan akta pengangkatan anak bagi subyek hukum yang beragama Islam, dengan melihat ketentuan tersebut seharusnya Notaris berwenang membuatkan akta pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam. Dari kewenangan notaris yang tersebut di atas tidak disebutkan tentang pembedaan agama bagi subyek hukum dalam membuat akta. Jadi lazimnya untuk akta pengangkatan anak yang bergama islam seharusnya notaris menggunakan dasar hukum islam. Sehingga permasalahan yang berkaitan dengan nasab dan pewarisan dapat diselesaikan dengan Hukum Islam. Yaitu dalam pewarisan Anak angkat mendapat wasiat wajibah dari orang tua angkatnya dan dari orang tua kandungnya masih berhak mewari