PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAOS DAN TOTEBAG DENGAN METODE SEVEN STEPS DI RUMAH KREASI

Rumah Kreasi merupakan usaha konveksi dengan produksi perbulan ±3000 pcs produk. Permasalahan yang dialami oleh Rumah Kreasi yakni ditemukannya produk cacat yang diketahui melalui adanya komplain dari konsumen dalam tiga bulan terakhir yang dimana produk cacat tersebut kemudian harus dilakukan proses rework atau pembuatan ulang produk apabila produk reject, yang pastinya akan memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Selain itu, usaha konveksi Rumah Kreaksi belum melakukan identifikasi dan analisa faktor penyebab kecacatan pada produk yang menyebabkan angka persentase kecacatan produk tidak bisa diturunkan karena faktor penyebab cacat tidak diketahui. Seven steps menjadi metode yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian yaitu melakukan evaluasi terhadap kualitas produk kaos dan totebag dengan melakukan identifikasi jenis kecacatan terbesar pada produk kemudian dilanjutkan dengan menganalisis faktor penyebab kecacatan produk dan memberikan usulan tindakan perbaikan yang sesuai serta melakukan evaluasi terhadap kualitas produk kaos dan totebag setelah dilakukan implementasi perbaikan. Dari hasil analisis ditemukan bahwa produk kaos memiliki persentase produk cacat sebesar 20,91% dengan jenis cacat terbesar yaitu ukuran kurang dari size chart (19%) dan tag / label ukuran yang terpasang salah atau tidak sesuai dengan ukurannya (17,8%). Sedangkan, untuk produk totebag memiliki persentase produk cacat sebesar 14,95% dengan jenis cacat terbesar yaitu ukuran kurang dari size chart (17,8%) dan kain bernoda (13,1%). Faktor penyebab munculnya cacat produk datang dari faktor manusia, mesin, metode, material dan lingkungan. Terdapat sebelas tindakan perbaikan yang diimplementasikan ke dalam perusahaan untuk menurunkan persentase produk cacat dan persentase jenis cacat yang dimiliki oleh produk kaos dan totebag. Untuk produk kaos, setelah dilakukan implementasi perbaikan mengalami penurunan persentase produk cacat sebesar 8,49%. Sedangkan, untuk produk totebag, setelah dilakukan implementasi perbaikan mengalami penurunan persentase produk cacat sebesar 8,09%