PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IBADAH UMRAH BAGI JAMAAH TUNANETRA DI SLBN A KOTA BANDUNG

Hilangnya indera penglihatan menimbulkan tiga keterbatasan , yaitu keterbatasan dalam hal luas dan variasi pengalaman, keterbatasan dalam hal gerak, dan keterbatasan dalam hal lingkungan. Berdasarkan pengalaman di lapangan terkait pelaksanaan pendampingan ibadah umrah, perlu adanya gambaran mengenai pelaksanaan pendampingan ibadah umrah bagi jamaah tunanetra sehingga dapat membantu memberikan gambaran dalam proses persiapan pendampingan jamaah tunanetra dalam ibadah umrah. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis melalui langkah-langkah yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian peneliti sendiri adalah peserta didik SLBN A Kota Bandung yang menjadi jamaah umrah serta guru Orientasi Mobilitas di sekolah yang menjadi pendamping awas dalam pelaksanaan umrah. Subjek penelitian peneliti sendiri adalah peserta didik SLBN A Kota Bandung yang menjadi jamaah umrah serta guru Orientasi Mobilitas di sekolah yang menjadi pendamping awas dalam pelaksanaan umrah. Dari hasil penelitian ini, diperoleh data mengenai pelaksanaan pendampingan ibadah umrah bagi jamaah tunanetra asal SLB N A Kota Bandung. Dalam pelaksanaan ibadah umrah pada tanggal 05 sampai 13 Mei 2018, dapat diketahui bahwa pelaksanaan pendampingan ibadah umrah jamaah tunanetra telah sesuai dengan teknik pendamping awas tunanetra, ;---Loss of the the sense of sight creates three limitations, namely limitations in terms of extent and variations in experience, limitations in terms of motion, and limitations in environmental terms. Based on experience in the field related to implementation of sighting guide for umrah, there needs to be an overview of the implementation of sighting guide for umrah with visual impairment so that it can help to illustrate the process of preparing for sighting guide people with visual impairment. The approach taken in this study is a qualitative approach using descriptive methods. Data collection techniques in this study use interview techniques, observation, and documentation studies which are then analyzed through steps namely data reduction, data display, and conclusion drawing. The research subjects were the students of SLB N A in Bandung who became on jamaah umrah and teachers mobility orientation who became on jamaah umrah. From the results of this study, obtained data regarding the implementation of umrah jamaah for people with visual impairment from SLB N A in Bandung. In the implementation of jamaah umrah on 05 to 13 May 2018, it can be seen that the implementation of umrah guidance for jamaah with visual impairment is in accordance with the sighted guide techniques