ANALISIS KEBUTUHAN FASILITAS TERMINAL PENUMPANG BANDAR UDARA WAMENA

Moda transportasi udara merupakan bidang yang sangat penting bagi pariwisata dan perekonomian di kabupaten Jayawijaya. Posisi wilayah Jayawijaya yang berada di tengah pulau Papua tidak memungkinkan untuk menggunakan moda transportasi laut. Kondisi geografis wilayah kabupaten Jayawijaya sebagian besar merupakan daerah pegunungan yang terjal sehingga sulit untuk dijangkau transportasi darat. Lalu lintas penerbangan yang tinggi serta kendala cuaca seringkali menyebabkan adanya keterlambatan pesawat. Hal ini berdampak pada penerbangan selanjutnya dan menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang di ruang tunggu keberangkatan. Terjadinya penumpukan penumpang tersebut akan memberikan dampak negatif pada terminal penumpang dan mengurangi tingkat kenyamanan di terminal bandara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji layanan fasilitas terminal bandar udara Wamena di masa yang akan datang. Metode analisis adalah dengan memprediksi pertumbuhan jumlah penumpang dalam rentang waktu menengah yaitu 10 tahun. Pengumpulan data primer dilakukan dengan survey langsung di lapangan. Seluruh data sekunder pada penelitian ini diambil di Bandar Udara Wamena berupa data jumlah penumpang tahun dari tahun 2009 sampai 2018. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Prakiraan jumlah penumpang bandar udara Wamena adalah sebanyak 507.069 penumpang datang tahun 2028 dan sebanyak 453.946 penumpang berangkat pada tahun 2028. Fasilitas terminal keberangkatan bandar udara Wamena masih dapat melayani dan memenuhi kebutuhan jumlah penumpang untuk 10 tahun mendatang. Fasilitas yang sudah sesuai standar adalah pemeriksaan security, check-in area, ruang tunggu keberangkatan, tempat duduk ruang tunggu dan baggage claim area. Fasilitas yang belum sesuai standar untuk melayani prediksi jumlah penumpang 10 tehun mendatang adalah lebar kerb keberangkatan kurang 1 m, luas hall keberangkatan kurang 92 m2 dan check-in counter kurang 3 unit dan luas toilet kurang 17 m2 panjang baggage conveyor belt kurang 7 m, luas hall kedatangan kurang 72 m2, lebar kerb keberangkatan kurang 1 m dan luas toilet kurang 12 m2