REHABILITASI SOSIAL TERHADAP ANAK SEBAGAI PENYALAH GUNA NARKOTIKA DI KABUPATEN SANGGAU

Narkotika merupakan obat atau bahan yang bermanfaat di bidang pengobatan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Narkotika saat ini banyak disalahgunakan sehingga ketahanan nasional bisa terancam oleh peredaran, perdagangan dan penyalah guna narkotika yang sudah memasuki kehidupan masyarakat tanpa memandang status sosial, profesi, jenis kelamin, usia dan lingkungan. Dewasa ini, yang menjadi suatu keperihatinan di wilayah Kabupaten Sanggau adalah perilaku anak yang menyimpang seperti melakukan penyalahgunaan narkotika. Maraknya penyalah guna narkotika menjadi suatu tantangan bagi BNNK Sanggau, Polisi serta peran masyarakat dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika tersebut. Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika saat ini dapat melakukan rehabilitasi baik rehabilitasi medis maupun rehabilitasi sosial berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Pasal 54 dan Pasal 55 ayat (1). Rehabilitasi sosial yang diberikan kepada anak sehingga dapat bebas dari pengaruh narkotika serta pemulihan baik secara fisik, mental, maupun sosial agar dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hambatan rehabilitasi sosial kepada anak penyalah guna narkotika serta untuk mengetahui upaya mengoptimalisasikan rehabilitasi sosial terhadap anak sebagai penyalah guna narkotika di Kabupaten Sanggau. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian hukum normatif dengan metode pendekatan sosiologi hukum dan politik hukum sehingga mengetahui peraturan perundang-undangan, proses dan hambatan rehabilitasi sosial kepada anak sebagai penyalah guna narkotika serta upaya mengoptimalisasikan rehabilitasi sosial. Metode pengumpulan data diperoleh melalui studi kepustakaan dan wawancara. Proses rehabilitasi sosial terhadap anak sebagai penyalah guna narkotika dilakukan melalui tiga tahap yaitu 1) tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi atau putus zat), 2) tahap rehabilitasi sosial dan 3) tahap bina lanjut. Adapun hambatan dalam melakukan rehabilitasi sosial terhadap anak penyalah guna narkotika yaitu minimnya pengetahuan tentang rehabilitasi sosial, orang tua yang memiliki jabatan, tercorengnya nama baik keluarga, masyarakat yang individual dan dijauhkan dari lingkungan masyarakat maupun keluarga. Upaya mengoptimalisasikan rehabilitasi sosial di Kabupaten Sanggau ialah untuk segera memenuhi ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Sanggau Nomor 3 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Pencegahan Dan Penanggulangan Terhadap Penyalahgunaan Narkotika dalam Pasal 4 huruf b dan Pasal 24 ayat (1)