Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Potensi Anak Usia Dini di Era Digital: Studi Kasus di RA Ar Rafif, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

The purpose of this study is to examine the role of parents in developing the potency of early childhood in the digital era. The definition of the digital age is the time of the culture of online communication with pseudo connection. It has an impact on education. This results in the child’s tendency are to be egocentric, individualistic and unable to cooperate with their peers or others. To anticipate this, they need many roles of various parties, including the role of parent, community and government. Parents have a strategic role. Various roles can be done by incuding parents to play a role to educate and develop the potency of the child. This study uses a qualitative method. Research object at early childhood education institution. The respondents consisted of twenty parents of students, 20 students and two teachers. The process of collecting data includes: First, identifying participants and places. Seconds, to get access for participants and places. Third, compile the type of information that will answer the research question. Fourth, design an instrument to record the interview data. Fifth, administer the data. The form of data collection: observations, interviews, documents and audio visual materials. The data analysis takes place before, during and after in the field research. The result showed: First, the various potencies that child has: moral, emotional, social and intellectual must be developed as stock of life. Second, parents have a trategic role in educating and developing the potency of the child. The potency can be developed well by parent’s support. Parents should be wise and smart in educating children. [Tujuan penelitian mengkaji peran orangtua dalam mengembangkan potensi anak usia dini di era digital. Yang dimaksud era digital adalah masa terjadinya budaya komunikasi secara online dengan koneksitas secara semu. Hal ini berdampak pada dunia pendidikan. Akibatnya anak cenderung egosentris, individualistis dan tidak dapat berkerjasama dengan teman sebaya atau orang lain. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka diperlukan peran dari berbagai pihak, diantaranya peran orangtua, masyarakat dan pemerintah. Orangtua memiliki peran strategis. Berbagai peran dapat dilakukan, diantaranya orangtua berperan mendidik dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Obyek penelitian pada lembaga pendidikan anak usia dini. Responden terdiri dari dua puluh orang tua anak didik, 20 anak didik dan dua orang guru. Proses pengumpulan data meliputi: Pertama, mengidentifikasi partisipan dan tempat. Kedua, mendapat akses terhadap partisipan dan tempat. Ketiga, menyusun tipe informasi yang akan menjawab pertanyaan penelitian. Keempat, merancang instrumen untuk mencatat data hasil wawancara. Kelima, mengadministrasikan data. Bentuk pengumpulan data: observasi, wawancara, dokumen dan bahan audiovisual. Analisis data berlangsung sebelum, selama dan setelah di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, berbagai potensi yang dimiliki anak diantaranya: moral, emosional, sosial dan intelektual harus dikembangkan sebagai bekal kehidupan. Kedua, orangtua memiliki peran strategis dalam mendidik dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Potensi dapat berkembang dengan baik, apabila ada dukungan orang tua. Di era globalisasi orangtua harus bijak dan cerdas dalam mendidik anak.] Keywords: parents role, developing, child’s potency, global era