REGULASI EMOSI SINGLE PARENT SEBAGAI KEPALA KELUARGA DI DUSUN SETURAN CATURTUNGGAL DEPOK SLEMAN

FARA FAUZIA HANUM. Regulasi Emosi Single Parent Sebagai Kepala Keluarga Di Dusun Seturan Caturtunggal Depok Sleman. Skripsi. Yogyakarta: Program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Regulasi emosi merupakan cara individu mempengaruhi emosi yang mereka miliki, kapan mereka merasakannya dan bagaimana mereka mengalami atau mengekspresikan emosi tersebut. Secara sederhana regulasi emosi ialah kemampuan individu dalam mengelola emosinya. Dalam penelitian ini akan menjelaskan tentang regulasi emosi yang dialami oleh single parent di Dusun Seturan Caturtunggal Depok Sleman. Dalam keluarga idealnya terdiri dari ayah dan ibu tetapi berbeda dengan single parent yang harus menjalankan perannya sebagai kepala keluarga seorang diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana single parent mengelola regulasi emosi sebagai kepala keluarga di Dusun Seturan Caturtunggal Depok Sleman sehingga mampu menjalankan keberfungsian sosial di keluarga maupun masyarakat. Penelitian ini menggunakan teori regulasi emosi serta penelitian lapangan dengan metode pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun subyek penelitian ini adalah 10 (sepuluh) orang single parent di Dusun Seturan. Rumusan masalah yang diteliti adalah bagaimana single parent mengelola regulasi emosi sebagai kepala keluarga di Dusun Seturan Caturtunggal Depok Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memilih data yang diperlukan, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa emosi single parent di Dusun Seturan mengalami sedih ketika kondisi awal menjadi single parent tetapi ada yang memiliki kekuatan mental cukup baik. Sehingga kemampuan setiap individu dalam meregulasi emosinya dapat berbeda-beda. Single parent yang mampu meregulasi emosi dengan baik mampu menjalankan perannya di masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya dalam ekonomi, sosial, maupun spiritual