PEMBERDAYAAN REMAJA DI MADRASAH ALIYAH MAFAZA BANTUL

Remaja di zaman sekarang ini banyak sekali mengalami perkembangan karena beberapa faktor. Faktor ekonomi dan lingkungan menjadi pengaruh yang besar bagi perkembangan pola pikir dan perilaku remaja. Kurangnya tingkat pendidikan dan wawasan dalam menjalani kehidupan akan berpengaruh pada pekerjaan yang akan didapatkan remaja. Seperti tingkat pengangguran sampai saat ini masih tergolong tinggi seperti yang di jelaskan BPS pusat, Menurut data dari BPS Pusat, Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia per Februari 2017 berjumlah 6,87 juta orang atau 5,13%. Angka ini turun sekitar 2% dibandingkan dengan Februari 2017 yang berjumlah 7,01 juta orang atau 5,33%. Banyaknya tingkat pengangguran yang ada membuat suatu kekhawatiran bagi masyarakat, maka dilakukan upaya untuk menanggulanginya dengan cara meningkatkan pemberdayaan terhadap remaja. Madrasah Aliyah Mafaza Bantul merupakan salah satu sekolah yang memberikan pemberdayaan terhadap remaja dalam bentuk memberikan ekstra yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan remaja saat ini. Teknik dalam pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan menggunakan purposive sampling. Dengan strategi yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah pengambilan sampel yang dilakukan penulis merupakan sampel kasus menyimpang. Peneliti juga mengunakan metode dokumentasi, wawancara dan observasi partisipotoris dalam berbagai kegiatan, Penulis melakukan wawancara dengan berbagai pihak yang terkait dengan penelitian yang dilakukan pada saat proses belajar mengajar keterampilan menjahit, pada waktu pihak sekolah melakukan pengawasan terhadap pemberdayaan yang dilakukan remaja binaan. Semua data kemudian dilihat validitas datanya, kemudian dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan terakhir penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan pemberdayaan yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Mafaza Bantul dengan peningkatan skill remaja binaan yang di dukung dengan ekstra menjahit. Pemenuhan hak-hak juga di upayakan seperti hak untuk mendapatkan pendidikan, dengan memberikan pendidikan secara gratis kepada remaja binaan yang dianggap kurang mampu, hak kesehatan dengan menanggung biaya pengobatan dan memberikan makanan dengan asupan gizi yang cukup. Remaja binaan juga diberikan hak kebebasan dalam memberikan ide dan gagasan untuk keterampilan yang diikutinya. Pemberdayaan yang dilakukan oleh Madrasah Aliyah Mafaza Bantul mengedepankan peningkatan keberfungsian sosial remaja binaan dan penguatan terhadap cara berfikir remaja supaya menjadi lebih baik yang tujuannya menyiapkan remaja binaan dalam menghadapi masa depan