Hubungan Pola Asuh Orangtua dengan Coping Stress Remaja Anak Tunggal

Remaja yang merupakan masa transisi dimana mereka mengalami krisis identitas yang membuat permasalahan muncul pada masa remaja khususnya bagi remaja anak tunggal yang kurang memiliki sifat kerja sama dan minat sosial, bersikap parasit, serta mengharapkan orang lain untuk memanjakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola asuh orangtua dan perilaku coping pada remaja anak tunggal. Dukungan sosial yang diterima dari orangtua merupakan salah satu faktor perilaku coping. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan perilaku coping pada remaja. Subjek dalam penelitian ini (N=57) adalah remaja laki-laki dan perempuan yang berusia antara 13-19 tahun yang merupakan anak tunggal dan masih tinggal bersama dengan orangtuanya. Pengambilan sample menggunakan teknik snowball sampling. Adapun skala yang digunakan adalah skala pola asuh orangtua yang mengacu pada tipe pola asuh orangtua yang dikemukakan oleh Baumrind dan skala perilaku coping yang mengacu pada aspek-aspek perilaku coping yang efektif yang dikemukakan oleh Lazarus dan Folkman yang dikembangkan oleh Tobin. Hasil uji korelasi antara pola asuh ayah dan ibu otoritatif dengan semua dimensi coping stress, menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara Problem Focused Engagement (p=0.067), Emotion Focused Engagement (p=0.390), Problem Focused Disengagement (p=0.299), dan Emotion Focused Disengagement (p=0.390). Hasil pada uji korelasi pola asuh ayah dan ibu otoriter dengan Problem Focused Engagement (p=0.067) menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil ini menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain yang memiliki hubungan dengan coping remaja anak tunggal selain dari pola asuh yaitu teman dimana remaja anak tunggal lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman daripada orang tua