Dialog Islam Dan Pancasila: Perspektif Multikultural Aktivis Mahasiswa Muslim Perguruan Tinggi Negeri (Ptn) Surabaya Era Reformasi

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pandangan atau perspektif multikultural mahasiswa muslim Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Surabaya, yakni Universitas Airlangga (Unair) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang terkena dampak isu radikalisme menurut survei BNPT. Indikasi radikalisme dalam kampus sendiri sudah ada sejak rentetan kejadian nasional pasca reformasi „98 yang mengarah pada tersudutnya Islam dalam posisi yang dianggap anti keragaman atau non-pluralis dan anti-pancasilais. Untuk itu, penelitian ini berfokus pada pemaknaan mahasiswa muslim terhadap nilai-nilai pluralisme khususnya yang terkandung dalam sila-sila Pancasila. Subjek penelitian adalah mahasiswa muslim yang tergabung dalam organisasi muslim intra kampus, yakni Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UKMKI (Unair) dan JMMI (ITS), serta organisasi ekstra kampus (Ormek), yakni empat ormek mayor di Surabaya termasuk di dalamnya PMII, IMM, HMI, KAMMI. Penelitian ini berdasar pada Teori Resepsi David Morley (1980) dalam melakukan pengumpulan data, sekaligus dalam pengelompokkan respondenresponden mahasiswa muslim berdasarkan pandangan yang dimiliki. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD), disertai dengan in-depth interview (wawancara mendalam) untuk melengkapi data yang diperlukan. Untuk pengelompokan responden dilakukan menurut tiga posisi responden yang digagas Morley, di antaranya Posisi Dominan (Hegemonic Reading), Posisi Negosiasi (Negotiated Reading), dan Posisi Oposisi (Counter Hegemonic Reading). Hasil dari pengelompokkan ini kemudian diinterpretasikan menggunakan konsepsi multukulturalisme oleh Bikhu Parekh untuk menemukan jenis-jenis perspektif yang dimiliki mahasiswa muslim melalui pemaknaan yang dilakukan terhadap nilai-nilai pluralisme dalam Pancasila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa muslim memaknai nilainilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai bagian dari prinsip-prinsip Islam, termasuk prinsip Habbluminallah, hubungan kepada Allah yang tercantum dalam sila berunsur religiusitas, dan prinsip Habbluminannas, hubungan dengan sesame manusia yang tercantum pada sila berunsur sosial kemasyarakatan. Mereka menganggap nilai pluralisme yang terkandung di dalamnya sebagai perwujudan kebangsaan Indonesia yang plural, namun dengan beberapa catatan khusus dari beberapa kelompok terkait pluralisme dalam aspek agama dan pemimpin. Simpulan akhir menunjukkan bahwa terdapat dua macam perspektif multicultural yang dimiliki oleh mahasiswa muslim PTN Surabaya saat ini, yakni perspektif terbuka dan perspektif toleran, yang mana dua perspektif ini tidak mengarah pada sifat anti-pancasila atau radikal versi BNPT