Hubungan Persepsi Terhadap Harapan Orang Tua Dalam Pemilihan Studi Lanjut Dengan Tingkat Stres Dan Asertivitas Remaja

Sesuai tahapan perkembangan remaja, bahwa seorang remaja diharapkan mampu mempersiapkan diri untuk suatu pekerjaan khususnya pada remaja akhir. Bentuk persiapan diri yang dapat dilakukan dengan memilih program studi yang tepat sebagai bekal untuk mengembangkan karier pribadinya. Salah satu penyebab dari adanya stres pada remaja adalah adanaya perbedaan persepsi antara harapan diri remaja dan harapan dari orang tua khususnya dalam pemilihan studi lanjut. Ketika terdapat perbedaan persepsi antara anak dan orang tua mengenai harapan dalam pemilihan studi lanjut harus disertai dengan perilaku asertif agar tidak timbul stres. Asertif merupakan kemampuan untuk tidak sependapat dengan orang lain dimana seseorang dapat mempertahankan pendapat dengan tetap menghormati pendapat orang lain Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-secsional dengan menggunakan simple random sampling. Variabel independen adalah harapan orang tua dalam pemilihan studi lanjut. Variabel dependen adalah tingkat stres dan asertivitas. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi terhadap harapan orang tua, student-life stress inventory, dan tingkat asertivitas yang menggunakan uji Spearman rho. Hasil: Ada hubungan antara persepsi terhadap harapan orang tua dalam pemilihan studi lanjut dengan tingkat stres (p=0,009) dengan nilai r -0,217. Ada hubungan antara persepsi terhadap harapan orang tua dalam pemilihan studi lanjut dengan dengan asertivitas (p=0,000) dengan nilai r 0,384. Kesimpulan : Persepsi negatif remaja terhadap harapan orang tua dalam pemilihan studi lanjut dapat menimbulkan stres dan asertivitas yang lemah pada remaja, sehingga perlu adanya komunikasi yang baik antara remaja dan orang tua