HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN SERUM DENGAN FIBROSIS HATI BERDASARKAN FIBROSCAN PADA PASIEN HEPATITIS C KRONIS Penelitian Observasional Analitik Cross-Sectional Di Poliklinik Gastroentero-Hepatologi Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Latar belakang: Infeksi virus hepatitis C (VHC) adalah salah satu penyebab utama penyakit hati kronik diseluruh dunia. Penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi fibrosis berat. Infeksi VHC mengakibatkan gangguan regulasi hepcidin yang menyebabkan perubahan metabolisme besi, ditunjukkan dengan peningkatan kadar feritin serum. Beberapa studi menghubungkan kondisi gangguan deposisi besi pada hati dengan derajat fibrosis. Belum didapatkan penelitian di Indonesia yang membuktikan tentang hubungan kadar feritin serum dengan derajat fibrosis pada pasien hepatitis C kronis, sehingga penelitian ini perlu dilakukan. Tujuan: Menganalisis hubungan kadar feritin serum dengan dengan fibrosis hati berdasarkan fibroscan pada pasien hepatitis C kronis di Poliklinik Gastroentero-Hepatologi. Material dan Metode: Penelitian analitik observasional cross-sectional, melibatkan 30 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Pemeriksaan Feritin dilakukan pada awal pemeriksaan. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dan dianggap bermakna jika p < 0,05. Hasil: Rerata usia pasien didapatkan 51,17 ± 8,15 tahun, dengan perempuan sebanyak (60%). Nilai median dari feritin serum 136,11 ng/mL, dengan rerata nilai fibrosis hati berdasarkan fibroscan 17,39 ± 15,99 kPa dan pasien terbanyak fibrosis derajat F4 sejumlah 13 orang (43,33%). Didapatkan hubungan yang bermakna dengan kekuatan korelasi kuat antara kadar feritin serum dengan derajat fibrosis hati dengan nilai r : 0,759 (p < 0,01). Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara kadar feritin serum dengan fibrosis hati berdasarkan fibroscan pada pasien hepatitis C kronis