PERSEPSI PARSINABUNG ADAT BATAK TENTANG PEMAKAIAN KAIN ULOS

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi Parsinabung Adat Batak tentang penggunaan Ulos pada masa kini khususnya di daerah Jakarta dan Tangerang. Penelitian ini dilaksanakan di DKI-Jakarta dan Tangerang-Banten pada bulan September 2015 hingga Januari 2016. Sumber data dalam penelitian ini adalah Parsinabung adat Batak khususnya yang berdomisili di DKI-Jakarta dan Tangerang-Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif murni. Teknik pengumpulan datanya dengan Snowball Sampling dengan melakukan wawancara kepada parsinabung adat Batak yang berdomisili di Jakarta dan Tangerang, dokumentasi, luteratur, buku, video, dan studi kepustakaan yang dilakukan kepada penatua adat Batak. Hasil penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut : bahwa penggunaan Ulos pada Adat Kematian khusunya, menurut persepsi Parsinabung adat Batak warna Ulos yang berbeda pada masa kini itu hanya menyatakan turut bersuka cita, tetapi dalam adat tidak ada derajatnya. Sedangkan Ulos Ragi jugia untuk kematian Saur Matua Mauli Bulung menurut persepsi Parsinabung sebaiknya diperkenalkan kembali kepada generasi muda, sedangkan persepsi parsinabung terhadap penggunaan Ulos Tujung yang singkat mereka sepakat jika hal itu telah menyalahi dari yang seharusnya sebaiknya dibuka Ulos tujung setelah dari pemakaman dan kemudia dilakukan acara pelepasan Ulos Tujung, dengan begitu tidak ada yang hilang dari penggunaan dan pelepasan Ullos Tujung sehingga sesuai dengan maknanya