PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH SERBUK BATU MARMER SEBAGAI BAHAN PENGISI (FILLER) PADA CAMPURAN LAPIS AUS PERMUKAAN ASPAL BETON (AC-WC) TERHADAP PERSYARATAN PARAMETER MARSHALL

Seiring dengan meningkatnya volume lalu lintas yang mengakibatkan kerusakan jalan akibat beban yang berlebihan dan juga kelembaban pada jalan, diperlukan peningkatan kualitas jalan salah satunya dengan mengganti bahan campuran lapis aus Laston (Lapis Aspal Beton) menggunakan bahan limbah yang sudah tidak digunakan lagi. Penelitan ini menggunakan limbah serbuk batu marmer sebagai bahan pengisi campuran lapis aus Laston. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara aspal beton yang menggunakan limbah serbuk batu marmer sebagai bahan pengisi dengan aspal beton konvensional yang menggunakan semen sebagai bahan pengisi pada nilai parameter Marshall. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang menguji parameter Marshall pada 5 (lima) variasi kadar aspal benda uji yaitu 4%, 5%, 6%, 7%, 8% dengan sampel benda uji masing-masing varian 6 (enam) buah. Hasil pengujian limbah serbuk batu marmer menghasilkan kadar aspal optimum sebesar 6% dengan nilai stabilitas 819,791 kg, nilai kelelehan 3 mm, nilai Void in Mineral Aggregates (VMA) 19,037%, nilai Void Filled with Bitumen (VFB) 69,624%, nilai Void In the Mix (VIM) 5,056% dan nilai Marshall Quotient (MQ) 275,904. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan bahwa limbah serbuk batu marmer dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengisi (filler) pada lapis aus permukaan aspal beton (AC-WC) untuk lalu-lintas berat dengan kadar aspal 6%