ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS MENINGGALNYA PETUGAS KPPS DI MEDIA CETAK

Judul skripsi ini adalah Analisis Framing pemberitaan meninggalnya petugas KPPS di media cetak dengan sub judul analisis framing pemberitaan meninggalnya petugas KPPS di media cetak Harian Umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar. Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana media cetak Harian Umum Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar dalam menyusun teks berita mengenai banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia, kajian ini berguna untuk mengetahui bagaimana kontruksi yang di bingkai oleh media cetak dalam menyampaikan sebuah peristiwa dalam sudut pandang wartawan. Penelitian ini menggunakan teori kontruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckmann dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif analisis framing model Pan dan Kosicki. Peran analisis framing dalam penelitian ini dirasa penting, dimana kita bisa melihat komposisi penulisan berita dari empat elemen, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris yang ditulis wartawan dalam media cetak. Dengan memperhatikan empat elemen dari analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, maka hasil penelitian yang diperoleh dari konstruksi media terhadap pemberitaan meninggalnya petugas KPPS di media cetak pada tanggal 18 April 2019 dan 22 April 2019 adalah sebagai berikut: pada struktur sintaksis, media cetak Pikiran Rakyat dalam pemakaian judulnya dapat menggambarkan keseluruhan isi cerita, sedangkan Tribun Jabar dalam pemakaian judul dapat membangun rasa penasaran pembacanya. Struktur skrip, Pikiran Rakyat dan Tribun Jabar lebih menonjolkan unsur What, Who dan Why sebagai unsur berita yang paling ditonjolkan. Selain itu, dari struktur tematik Pikiran Rakyat menggunakan pandangan wartawan mengenai bertambahnya petugas KPPS yang meninggal dunia, sedangkan wartawan Tribun Jabar menggunakan pandangan yang sama dengan penambahan solusi dari masalah tersebut. Sedangkan pada struktur retoris, Pikiran Rakyat lebih menekankan berita pada gambar dan judul berita yang digunakan, sedangkan pada Tribun Jabar lebih menekankan makna pada pernyataan dari narasumber. Kata kunci : Framing, Media cetak, petugas KPP