PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PERKAWINAN DIBAWAH UMUR DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN JO UNDANG – UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

Perkawinan dibawah umur timbul atas perjanjian yang dilakukan oleh antar orangtua Riasa dan Ricko. Raisa yang masih dibawah umur dipaksa menikah oleh orang tuanya tindakan sewenang – wenang dan perlakuan yang bersifat diskriminatif terhadap anak yang dilakukan oleh orang tuanya dengan tujuan memaksa anak untuk melakukan sesuatu tanpa memperhatikan hak anak. Secara tidak langsung perbuatan orang tua seakan – akan menjual anaknya untuk menguntungkan dalam segi ekonomi atau kebutuhan ekonomi. Permasalahan yang timbul antara lain : Bagaimana peraturan perlindungan hukum terhadap anak dalam perkawinan dibawah umur, Bagaimana akibat hukum perkawinan dibawah umur akibat perjanjian yang dilakukan orang tua, serta Bagaimana penyelesaian terhadap perkawinan dibawah umur akibat perjanjian yang dilakukan orang tua dihubungkan dengan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Metode penelitian ini menggunakan spesifikasi Deskriptif Analitis yaitu penelitian dengan menggambarkan secara sistematis, akurat, aktual, dan menyeluruh mengenai peraturan perundang – undangan yang berlaku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif yang menyangkut permasalahan perkawinan dibawah umur yang dihubungkan dengan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo Undang – Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Metode pendekatan yang digunakan adalah Yuridis Normatif yaitu penelitian terhadap asas – asas hukum dilakukan dengan norma – norma hukum yang merupakan patokan untuk melakukan penelitian. Tahap penelitian yang digunakan yaitu melalui penelitian kepustakaan, penelitian lapangan dengan melakukan wawancara kepada pihak terkait, kepada pihak yang berwenang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bandung, Jalan Ambon Nomor 1 Citarum Kota Bandung. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perkawinan dibawah umur yang dilaksanakan atas perjanjian antar orangtua harus ada dispensasi dari Pengadilan dan harus segara di daftarkan namun dalam kasus yang diteliti oleh penulis perkawinan yang dilaksanakan secara dibawah tangan dimana perkawinan tersebut tidak mendapatkan perlindungan hukum dari Negara jika suatu saat nanti terjadi sengketa. Akibat hukum terhadap perkawinan anak dibawah umur akibat perjanjian yang dilakukan orang tua serta perkawinan yang tidak dicatatkan oleh pejabat yang berwenang (KUA) maka perkawinan tersebut batal demi hukum karena bertentangan dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia. Penyelesaian sengketa terhadap perkawinan anak dibawah umur akibat perjanjian yang dilakukan orang tua diselesaikan melalui jalur non litigasi yaitu musyawarah untuk menentukan apakah perkwinannya di daftarkan atau cerai. Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Perkawinan, Dibawah Umur