ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENERAPAN FUNGSI SOSIAL TANAH PADA KASUS RUMAH YANG TERJEPIT LETAKNYA AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH TETANGGA

Tanah sebagai sumber daya alam yang dikaruniakan Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia sebagai kekayaan nasional merupakan sarana dalam menyelenggarakan seluruh aktivitas kehidupan rakyat dan mempunyai peranan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia diperlukan tanah bukan hanya dalam menjalani hidup dan kehidupannya, untuk mati pun manusia masih memerlukan sebidang tanah. Dalam kenyataannya kasus mengenai rumah yang terjepit letaknya akibat pembangunan rumah tetangga merugikan berbagai pihak. Untuk masuk ke rumahnya, Eko harus masuk melalui rumah Rahmat yang berada di depan rumah Eko. Adapun yang menjadi permasalahan adalah bagaimanakah penerapan fungsi sosial tanah terhadap kasus rumah yang terjepit letaknya akibat pembangunan rumah tetangga, bagaimanakah akibat hukum dari kasus rumah yang terjepit letaknya akibat pembangunan rumah tetangga, dan bagaimanakah upaya penyelesaian kasus rumah terjepit letaknya akibat pembangunan rumah tetangga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan deskriptif analitis dan metode penelitian dilakukan dengan pendekatan yuridis normatif. Tahap penelitian dilakukan dengan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Teknik pengumpulan data terdiri dari studi kepustakaan dan studi lapangan. Analisis data dalam penelitian ini, data sekunder hasil penelitian kepustakaan dan data primer hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode yuridis-kualitatif. Penerapan fungsi sosial dalam tanah digunakan sesuai dengan Pasal 6 UUPA bahwa seseorang tidak dibenarkan mempergunakan atau tidak mempergunakan hak miliknya (atas tanah) semata hanya untuk kepentingan pribadinya, apalagi jika hal itu dapat merugikan kepentingan masyarakat karena sesuai dengan asas fungsi sosial ini hak milik dapat hapus jika kepentingan umum menghendakinya. Seseorang tidak dibenarkan mempergunakan atau tidak mempergunakan hak miliknya semata hanya untuk kepentingan pribadi. Akibat hukum dari kasus rumah terjepit letaknnya akibat pembangunan rumah tetangga berdasarkan Pasal 667 KUH Perdata adalah melalui pemberian ganti kerugian yang seimbang dengan kerugian yang diakibatkan oleh pemberian jalan keluar tersebut (geevenredigd). Upaya penyelesaian kasus rumah yang terjepit letaknya akibat pembangunan rumah tetangga adalah musyawarah, apabila tidak terpenuhi maka dapat melakukan mediasi, dan apabila tidak terpenuhi dapat melakukan gugatan ke pengadilan apabila merasa dirugikan. Kata Kunci : Fungsi Sosial, Tanah, Pembangunan Ruma