Hubungan Stres dengan Temporomandibular Disorder pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas

Stres merupakan respon tubuh terhadap berbagai macam penyebab stres yang menuntut penyesuaian individu. Mahasiswa sering mengalami stres selama masa perkuliahan. Stres yang berlebihan dapat mengganggu fungsi normal tubuh, salah satunya dapat memicu timbulnya temporomandibular disorder. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan stres dengan temporomandibular disorder pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional. Responden penelitian sebanyak 67 orang mahasiswa yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengukuran stres dilakukan menggunakan kuesioner Student Stres Inventory (SSI), sedangkan penentuan dan penegakan diagnosis TMD menggunakan RDC/TMD Axis I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden mengalami stres ringan sebanyak 37 orang (55,2%) dan stres sedang sebanyak 30 orang (44,8%). Sebanyak 41 orang (61,2%) responden mengalami temporomandibular disorder. Jenis diagnosis temporomandibular disorder yang paling banyak dialami adalah dislokasi diskus dengan reduksi. Hasil uji statistik chi-square didapatkan nilai p=0,019 (p