Hubungan Kadar Feritin Dan Asupan Energi Dengan Tingkat Kebugaran Pada Mahasiswi Prodi DIII Gizi STIKes Perintis

Kebugaran jasmani merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting. Kebugaran dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain feritin di dalam tubuh dan asupan energi. Feritin yang rendah menyebabkan anemia, dan dapat menurunkan tingkat kebugaran fisik. Asupan energi yang kurang juga akan membatasi persediaan ATP dalam otot yang dibutuhkan untuk kontraksi, sehingga mengurangi kemampuan tubuh dalam melakukan aktivitas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar feritin dan asupan energi dengan tingkat kebugaran pada mahasiswi Prodi DIII Gizi STIKes Perintis Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional, observasi pada seluruh mahasiswi Program Studi DIII Gizi STIKes Perintis Padang. Kadar feritin diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan Sumatera Barat dengan metode ECLIA, asupan energi dengan Food Frequency Questionaire (FFQ), dan tingkat kebugaran dngan metode Harvard Step Test. Uji T-independen untuk mengetahui hubungan kadar feritin dan asupan energi dengan tingkat kebugaran mahasiswi. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar feritin mahasiswi adalah 86,6 ± 106,8 ng/mL; rerata asupan energi mahasiswi adalah 1688,4 ± 484,8 Kkal/hari; dan sebagian besar mahasiswi tidak bugar. Analisis statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan rerata kadar feritin dalam darah dan asupan energi antara responden yang bugar dengan yang tidak bugar (p