ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.D DENGAN POST SECTIO CAESARIA TRANSPERITONEAL ATAS INDIKASI EKLAMPSIA ANTEPARTUM + RESPIRATORY DISORDER DENGAN PENERAPAN CHEST PHYSIOTHERAPY DIRUANG ICU RSUP DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2019

Eklampsia antepartum berkontribusi terhadap 10 – 15% dari total kematian ibu di dunia, kematian ibu dapat disebabkan oleh perdarahan hebat terkait eklampsianya, sehingga sectio caesaria transperitoneal (SCTPP) merupakan tindakan yang tepat untuk meminimalisir risiko komplikasi eklampsia antepartum dan mencegah kematian ibu. Namun, tindakan tersebut juga memiliki komplikasi, penurunan kesadaran, gangguan sirkulasi, penurunan curah jantung, bahkan menyebabkan terganggunya vaskularisasi kearea paru dan menyebabkan pasien mengalami respiratory disorder sehingga membutuhkan perawatan intensif dan pemasangan alat invasive berupa ventilator mekanik untuk membantu pasien bernapas. Sejalan dengan penggunaannya, juga dilakukan teknik intubasi endotracheal (ETT) yang mengakibatkan terbukanya jalan napas dan berisiko tinggi menyebabkan masuknya bakteri kesaluran pernapasan dan berkolonisasi dan mengganggu bersihan jalan napas pasien. Chest physiotherapy merupakan teknik asuhan keperawatan yang bertujuan untuk mensekresi sekret pulmonary serta dapat mencegahnya, dan meningkatkan tekanan oksigen arteri dan saturasi oksigen. Tujuan penulisan laporan ilmiah ini ialah untuk membahas asuhan keperawatan pada pasien post section caesaria transperitoneal atas indikasi eklampsia antepartum dengan penerapan chest physiotherapy. Diagnosa keperawatan yang utama pada pasien ini adalah gangguan pertukaran gas, nyeri akut, dan risiko penurunan curah jantung. Hasil evaluasi gangguan pertukaran gas teratasi, nyeri akut teratasi sebagian, dan risiko penurunan curah jantung teratasi sebagian. Karya ilmiah ini menyarankan agar perlunya dibuat pembaruan protap pelaksanaan chest physiotherapy modalitas agar dapat memaksimalkan pelaksanaan diruangan. Kata Kunci : Eklampsia antepartum, Post Sectio Caesaria Transperitoneal (SCTPP), Respiratory Disorder, Chest Physiotherapy Referensi : 37 (2007-2018