Peran Cyberbullying dan Pelecehan Daring terhadap Jurnalis Perempuan

Cyberbullying dan pelecehan daring merupakan salah satu fenomena yang sudah tidak asing lagi bagi para jurnalis, khususnya perempuan. diketahui cyberbullying adalah seseorang yang berperan untuk mengirim atau memposting hal-hal yang berbahaya atau bisa dibilang terlibat dalam kekejaman sosial dalam menggunakan internet. Cyberbullying memiliki beberapa jenis yang berbeda yakni, Flaming, Harassment, Denigration, Impersonation, Outing and Trickery, Exclusion, and Cyberstalking, sedangkan pelecehan daring adalah prilaku seseorang yang memberikan kalimat kurang baik yang lebih mengarah ke fisik korban, misalnya seksual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode studi kasus deskriptif milik Robert K. Yin (2015), Selain itu peneliti juga menggunakan paradigma post-positivisme dengan teknik pengumpulan data dokumentasi dan wawancara dengan menggunakan tipe openended, nantinya peneliti akan mewawancarai tiga key informant jurnalis perempuan yang pernah mengalami cyberbullying dan pelecehan daring, yakni Intan Bedisa, Putri Oktaviani, dan Cindy Permadi. Intan bekerja di RTV sebagai reporter dan presenter TV sedangkan Putri dan Cindy bekerja sebagai reporter TV di Kompas TV. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jurnalis perempuan yang bekerja di RTV dan Kompas TV pernah mengalami cyberbullying dalam bentuk flaming, harassment, cyberstalking, dan pelecehan daring, seperti ada perasaan tertekan pada suatu situasi tertentu, perasaan tidak nyaman berada di luar rumah, perasaan takut jika terjadi sesuatu pada dirinya saat melakukan tugasnya, serta perasaan malu jika ada komentar tidak baik itu dilihat oleh keluarga dan kerabat dekat