PENGARUH TERAPI AKUPRESUR DAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM DI RSUD JOMBANG

Air susu ibu (ASI) merupakan cairan kehidupan dan makanan utama terbaik yang sangat dibutuhkan oleh bayi sedikitnya pada 6 bulan pertama kehidupan dan dilanjutkan sampai 2 tahun atau lebih (Kramer & Kakuma, 2002 dalam Rahayu, 2015; Pollard, 2015 dalam Saraung dkk, 2017). Produksi ASI yang sedikit pada hari – hari pertama melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatakan produksi ASI dengan terapi akupresur dan pijat oksitosin. Tujuan penelitian ini adalah megetahui perbedaan pengaruh terapi akupresur dan pijat oksitosin terhadap peningkatan ASI pada ibu postpartum. Desain penelitian menggunakan quasy eksperimen dengan pendekatan Two group pre-post test kontrol design. Tehnik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sebanyak 24 ibu postpartum, yang dibagi 3 kelompok. Pengukuran produksi ASI diukur menggunakan Weighing Test. Data dianalisis dengan uji one way anova dan paired t-test dengan α ≤0,05. Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh terapi akupresur dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum dengan nilai p 0,000 (p<0,05) dan tidak ada perbedaan pengaruh terapi akupresur dan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu postpartum p>0,05. Terapi akupresur dan pijat oksitosin dapat meningkatkan pengeluaran produksi ASI pada ibu postpartum. Yang mana pada kedua tindakan ini dapat menyebabkan neurotransmitter akan merangsang medulla oblongata langsung mengirim pesan ke hipotalamus di hipofise posterior untuk mengeluarkan oksitosin sehingga menyebabkan payudara mengeluarkan ASI. Kata Kunci: Pijat Oksitosin, Produksi ASI, Post Partum, Terapi Akupresur