Efektivitas Bermain Peran Terhadap Motivasi Belajar dan Kemampuan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun

Pada tahapan anak usia dini, ada kecenderungan bahwa anak kurang menyukai hal yang terlalu serius, tetapi anak lebih menyukai suasana yang menyenangkan. Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan ini yaitu dengan mengajak anak untuk bermain, maka dengan bermain anak akan mengekspresikan apa yang dirasakan seperti perasaan gembira, senang, sedih, dan jengkel yang akan dikomunikasikan pada saat berlangsungnya permainan. Berkenaan dengan permasalahan guru dalam upaya memotivasi belajar dan kemampuan berbicara anak, serta pemilihan metode pembelajaran yang belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar antara anak yang diberikan perlakuan bermain peran dan anak yang diberikan perlakuan cerita bergambar, mengetahui perbedaan kemampuan berbicara antara anak yang diberikan perlakuan bermain peran dan anak yang diberikan perlakuan cerita bergambar, serta mengetahui perbedaan motivasi belajar dan kemampuan berbicara antara anak yang diberikan perlakuan bermain peran dan anak yang diberikan perlakuan cerita bergambar. Jenis penelitian ini menggunakan quasi experiment dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Dua kelompok diberikan treatment yang berbeda untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 90 anak dan sampel yang digunakan 60 anak yang berada di kelompok B. Pengambilan sampel untuk kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan dengan teknik probability sampling menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen validitas isi diuji dengan menggunakan formula dari Gregory, dan diuji reliabilitas menggunakan rumus cronbach’s alpha. Teknik dan instrument pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Teknik analisis data uji hipotesis yang digunakan yaitu uji ANOV A. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bermain peran efektif untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berbicara dilihat dari perbedaan hasil pretest dan posttest. Adanya perbedaan ini dibuktikan dengan hasil rata-rata pretest maupun posttest (mean). Nilai rata-rata (mean) pretest kelompok eksperimen dengan pretest kelompok kontrol sama. Begitu juga nilai rata-rata pretest kelompok kontrol sama dengan posttest kelompok kontrol, sedangkan posttest kelompok eksperimen jauh berbeda, memiliki nilai rata-rata paling tinggi di antara lainnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai Sig. < 0.05 serta nilai signifikansi Scheffe pretest eksperimen, pretest kontrol, dan posttest kontrol sama, sedangkan posttest eksperimen lebih tinggi, maka terdapat perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol