EFEKTIVITAS LARUTAN EKSTRAK ETHANOL KULIT BIJI KAKAO 0,1% TERHADAP PENURUNAN JUMLAH KOLONI STREPTOCOCCUS MUTANS PADA SALIVA ANAK USIA 12-14 TAHUN

2014Latar belakang: Polifenol yang tedapat pada kulit biji kakao memiliki aktivitas anti-bakteri, khususnya anti-glukosiltransferase. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk \ud melihat pengaruh larutan ekstrak etanol kulit biji kakao terhadap penurunan jumlah \ud Streptococcus mutans pada saliva anak dengan gigi permanen muda yang baru \ud tumbuh sempurna ketika digunakan sebagai obat kumur. Bahan dan metode: \ud Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan studi eksperimen \ud time-series dan memperoleh sampel secara simple random sebanyak 30 sampel. \ud Sampel yang dipilih berdasarkan kriteria penelitian yaitu anak dengan OHI-S sedang. \ud Setiap sampel mendapatkan perlakuan yang sama, yaitu langkah pertama \ud pengambilan saliva sampel (sebelum intervensi), langkah kedua pemberian larutan \ud kumur ekstrak etanol kulit biji kakao 0,1% sebanyak 15ml dan dikumurkan selama \ud 30 detik. Setelah pemberian intervensi, dilakukan pengambilan saliva (sampel) \ud sebanyak dua kali, yaitu 15 menit dan 30 menit setelah intervensi. Selanjutnya, \ud dilakukan penghitungan jumlah koloni Streptococcus mutans dari sampel yang \ud dihitung dengan satuan CFU (Colony Forming Unit). Kemudian dilakukan \ud pengolahan dan analisis data dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 for \ud windows. Hasil: Dari hasil uji ANOVA dan uji t-berpasangan, menunjukkan \ud penurunan jumlah koloni Streptococcus mutans secara signifikan dari sebelum \ud inervensi sampai 30 menit setelah intervensi. Sebelum intervensi, didapatkan jumlah \ud koloni Streptococcus mutans rata-rata sebanyak 59.10 CFU/ml, kemudian 15 menit \ud setelah intervensi jumlah koloni Streptococcus mutans rata-rata sebanyak 25.73 \ud CFU/ml dan 30 menit settelah intervensi jumlah koloni Streptococcus mutans rata-rata sebanyak 9.40 CFU/ml. Dari hasil uji data diperoleh p= 0.000 (p