TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN (STUDI KASUS PUTUSAN NO:1153/Pid.B/2012/PN.Mks)

2014Tindak pidana pencurian dengan pemberatan ini berbeda dengan pencurian \ud biasa, tindak pidana pencurian dengan pemberatan seperti pengrusakan, \ud membongkar dan lain-lain, maka ancaman hukumannya pun lebih berat dari pada \ud pencurian biasa, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hal \ud tersebut. \ud Tujuan penelitian untuk mengetahui penerapan unsur-unsur Pasal 365 ayat \ud (2) ke-1 dan ke-2 KUHP dalam putusan perkara No:1153/Pid.B/2012/PN.Mks dan \ud untuk mengetahui dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap \ud terdakwa dalam putusan perkara No:1153/Pid.B/2012/Mks. \ud Berdasarkan pembahasan terhadap hasilpenelitian, maka dapat \ud dikemukakan kesimpulan penerapan unsur-unsur Pasal 365 ayat (2) ke-1 dan ke-2 \ud dalam putusan perkara No:1153/Pid.B/2012/Mks. Majelis Hakim telah \ud menerapkan unsur-unsur tindak pidana pencurian dalam keadaan memberatkan, \ud sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 365 ayat (2) ke-1 dan ke-2 KUHP, yang \ud mengandung unsur-unsur sebagai berikut: a) Barang siapa; b) Mengambil suatu \ud barang; c) Yang sebagian atau seluruhnya kepunyaan orang lain; d) Dengan \ud maksud untuk dimiliki dengan melawan hak; e) Yang didahului, desertai atau \ud diikuti dengan kekerasan ancaman kekerasan, terhadap orang dengan maksud \ud untuk mempersiapkan atau mempermudah pencurian atau dalam hal tertangkap \ud tangan untuk memungkinkan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya atau \ud untuk tetap menguasai barang yang dicuri. F) Dilakukan pada malam hari dalam \ud sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada rumahnya, dijalan umum, atau \ud dalam kereta api atau trem yang sedang berjalan. G) Dilakukan oleh dua orang \ud atau lebih secara bersama-sama. Sehingga terdakwa telah terbukti secara sah dan \ud menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pencurian dalam keadaan \ud memberatkan sebagaimana telah didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum. \ud Dasar pertimbangan Hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap terdakwa \ud dalam purutusan perkara No:1153/Pid.B/2012/PN.Mks. Majelis Hakim, telah \ud mempertimbangkan dasar penjatuhan pidananya yaitu: Pumbuktian berdasarkan \ud alat-alat bukti yang sak sebagaimana diatur dalam Pasal 184 ayat (1) KUHAP, \ud yang meliputi: Keterangan saksi-saksi, Barang bukti, dan Keterangan terdakwa, \ud dipersidangan telah dapat dibuktikan secara sah dan menyakinkan. Semua fakta \ud yuridis yang terungkap di persidangan telah sesuai dan terbukti benarnya \ud memenuhi semua unsur-unsur sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 365 ayat (2) \ud ke-1 dan ke-2 KUHP, dengan demikian telah membuat keyakinan Majelis \ud Hakim, dan sebagai dasar dalam memutus perkara \ud No:1153/Pid.B/2012/PN.Mks,terhadap terdakwa. Adanya hal-hal yang \ud memberatkan dan meringankan terdakwa sebagaimana dirumuskan dalam Pasal \ud 197 ayat (1) huruf f KUHAP