NISBAH KELAMIN DAN UKURAN PERTAMA KALI MATANG GONAD IKAN BESENG-BESENG (Marosatherina ladigesi AHL, 1936) DI SUNGAI BANTIMURUNG DAN SUNGAI PATTUNUANG ASUE, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

Ikan beseng-beseng (Marosatherina ladigesi) merupakan salah satu ikan hias endemik di Sulawesi Selatan. Ikan ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, namun belum dikembangbiakkan dalam skala budidaya. Produksi ikan ini mengalami penurunan dan hal ini terbukti dengan semakin jarangnya ikan tersebut ditemukan di Sungai Batubessi, Sulawesi Selatan, yang diketahui merupakan habitat ikan tersebut. Untuk mengatasi kondisi tersebut, perlu diupayakan strategi pengelolaan sumber daya perikanan dengan memerhatikan kelestarian ikan beseng-beseng, yaitu dengan melakukan usaha konservasi. Untuk kepentingan itulah diperlukan suatu informasi dan data mengenai ikan beseng-beseng, salah satunya dari aspek biologi reproduksi. Tujuan penelitian ini yaitu memberikan informasi tentang keseimbangan populasi ikan jantan dan betina, nisbah antara ikan matang dan belum matang kelamin, serta ukuran terkecil yang dapat ditangkap. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 - Maret 2014. Pengambilan sampel dilakukan sebanyak 12 kali di Sungai Bantimurung dan Sungai Pattunuang Asue. Nisbah kelamin ikan beseng-beseng jantan dan betina di S. Bantimurung adalah 1,00 : 3,90 dan di S. Pattunuang Asue adalah 1,00 : 2,76. Ikan-ikan jantan matang gonad relatif lebih banyak tertangkap, baik di S. Bantimurung maupun di S. Pattunuang Asue. Sebaliknya, ikan betina didominasi oleh ikan-ikan belum matang gonad. Ukuran rata-rata pertama kali matang gonad ikan jantan dan betina di S. Bantimurung adalah 48,10 mm dan 54,25 mm sedangkan di S. Pattunuang Asue adalah 47,42 mm dan 44,00 mm