EKSISTENSI NILAI ???ASSITULUNG-TULUNGENG??? DALAM MEMPENGARUHI KONSTELASI POLITIK LOKAL DI KABUPATEN BULUKUMBA

2014Andi Ashari Tammasongo, Nomor Pokok E 111 08 001, dengan judul\ud ???Eksistensi Nilai Assitulung-tulungeng dalam Mempengaruhi Konstelasi\ud Politik Lokal di Kabupaten Bulukumba???. Di bawah bimbingan Prof. Dr. M.\ud Kausar Bailusy, MA sebagai Pembimbing I dan A. Ali Armunanto, S.IP,\ud M,Si sebagai Pembimbing II.\ud Menanggapi perilaku politik masyarakat serta dinamika politik yang\ud sedang berlangsung di Indonesia khususnya dalam skala lokal, pengkajian tentang\ud perilaku politik yang merupakan bagian terpenting sebenarnya dapat dilihat dalam\ud kadar kekentalan budaya politik suatu masyarakat. Sejauh mana budaya politik itu\ud mempengaruhi perilaku seseorang maka sejauh itu perilaku masyarakat\ud mengikatnya. Dinamika politik nasional sampai lokal secara alami begitu kuat\ud dipengaruhi oleh modal sosial yang ada dalam lingkungan masyarakat yang\ud menampilkan suatu corak yang khas, suatu karakteristik tersendiri termasuk\ud pengaruhnya terhadap konstelasi politik.\ud Nilai Assitulung-tulungeng merupakan pola interaksi sosial, utamanya\ud dalam kehidupan sosial masyarakat Kabupaten Bulukumba dimana terjadi\ud hubungan saling menguatkan antar sesama individu, saling membantu serta\ud melahirkan sikap kegotong-royongan. Nilai Assitulung-tulungeng hadir dalam\ud lingkaran keluarga, kerabat, tetangga sekampung dan seluruh lapisan masyarakat\ud sepanjang dalam ranah seorang individu melakukan interaksi sosial. Budaya\ud Assitulung-tulungeng dengan berbagai bentuk pengimplementasiannya\ud mengidentifikasikan sebuah hakikat hidup manusia, naluri untuk hidup bersama\ud dengan orang lain secara harmonis, setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik\ud maupun mental yang sukar dipenuhinya seorang diri maka ia bekerja sama untuk\ud mencapai beberapa nilai yang hidup dalam suatu masyarakat. Adanya hubungan\ud timbal balik, rasa ketergantungan karena adanya pola interaksi sosial dalam\ud bentuk pemberian (material dan non material) yang dibutuhkan dalam suasana\ud memperhitungkan jasa dan kompensasinya secara tajam dan berasas guna\ud menyebabkan adanya rasa utang budi, perasaan terbebani sehingga dapat menjadi\ud stimulus pembentuk jaringan sosial dan jaringan politik serta tentu saja media\ud kepentingan politik antara pihak yang melakukan pola nilai Assitulung-tulungeng\ud tersebut apabila diperhadapkan pada peristiwa politik.\ud Dari hal itu pula konsep nilai budaya tersebut sangat memungkinkan\ud merupakan salah satu faktor yang bersifat kontributif dalam penentuan pilihan\ud warga pada kontestasi politik setempat yakni momentum pemilihan umum\ud legislatif yang dilaksanakan pada bulan April 2014. Nilai Assitulung-tulungeng\ud adalah variabel stimulus pembentuk lingkungan sosial masyarakat khususnya di\ud Kabupaten Bulukumba yang mengidentifikasikan perilaku dan kecenderungan\ud politik seorang individu dan masyarakat keseluruhan sehingga mamp