Status Keberlanjutan Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) Di Kabupaten Bone

Pengelolaan perikanan kakap merah melalui pendekatan target resources oriented management merupakan pendekatan pengelolaan konvensional yang bersifatparsial yang dinilai banyak mengalami kegagalan dewasa ini yang dindikasikan dengan banyaknya spesies ekonomis penting mengalami overfishing. Hal ini disebabkan oleh karena pengelolaan konvensional tidak mempertimbangkan interaksi dan koneksitas antara factor biotik, abiotik, dan manusia sebagai system perikanan. Secara alamiah pengelolaan sistem perikanan tidak dapat dilepaskan dari enam dimensi yang tidak terpisahkan satu sama lain yaitu: dimensi sumberdaya ikan dan habitat dan ekosistem, dimensiteknologi penangkapan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dan dimensi kelembagaan. Untuk mengatasi permasalahan pengelolaan perikanan yang bersifat konvensional dengan pendekatan parsial maka dibutuhkan suatu pendekatan multidimensional yang dikenal dengan pendekatan EAFM (Ecosystem Approach to Fisheries Management). Konsep ini untuk mencapai tujuan pengelolaan perikanan yang lebih terpadu dan secara komperhensif yaitu tujuan biologi, ekologi dan sosial ekonomi. Keberlanjutan perikanan kakap merah ditentukan oleh dimensi sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, dimensi teknologi penangkapan, dimensi sosial ekonomi, dan dimensi kelembagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status keberlanjutan perikanan ikan kakap merah melalui pendekatan dimensi sumberdaya ikan, habitat dan ekosistem, dimensi teknologi penangkapan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dan dimensi kelembagaan. Metode analisis penelitian ini digunakan teknik flag modelling menggunakan pendekatan Multi-Criteria Analysis (MCA). Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam merumuskan kebijakan dan strategi pengelolaan perikanan kakap secara berkelanjutan yang dapat meningkatkan perekonomian nelayan dan peningkatan devisa negara