Pengaruh Fermentasi Sari Kedelai dengan Lactobacillus sp. Terhadap Kadar dan Profil Kromatografi Lapis Tipis Genistein Serta Formulasinya dalam granul Efervesen

Isoflavon dalam kedelai dan hasil olahan kedelai tanpa fermentasi berbentuk glikosida. Bentuk glikosida tidak dapat diabsorpsi oleh tubuh dan harus dihidrolisis sebelum dimetabolisme. Hidrolisis oleh bakteri penghasil B-glucosidase terjadi disepanjang saluran cerna. Mikroorganisme probiotik, misal Lactbacillus dan Bifidobacterium memiliki enzim B-glucosidase endogen yang berperan penting dalam mengubah profil isoflavon selama fermentasi. oleh karena itu, penelitian itu bertujuan untuk mengetahui pengaruh fermentasi sari kedelai dengan Lactobacillus sp. pada profil KLT dan kadar genistein dan formulasi sari kedelai menjadi sediaan granul efervesen. Sari kedelai difermentasi dengan Lactobacillus sp. dan dikeringkan dengan metode Freeze-drying. Sari kedelai kering diekstraksi dengan metonal dan dianalisis dengan TLC-scanner. Serbuk sari kedelai terfermentasi kering kemudian diformulasi dalam bentuk sediaan granul efervesen dengan variasi konsentrasi asam sitrat-asam tartrat. Granul efervesen dibuat dengan metode granulasi basah kemujdian dievaluasi karateristik fisik dan dianalisis dengan TLC-Scanner. Kadar Genistein dalam sari kedelai yang telah difermentasi mengalami peningkatan 145,32% dibandingkan sari kedelai sebelum difermentasi. Keempat formula granul efervesen yang dibuat mempunyai karateristik fisik yang baik, kecuali kandungan kelembaban lebih dari 0,7%. Formula dengan perbandingan konsentrasi yang baik, kecuali kandungan kelembaban lebih dari 0,7%. Formula dengan perbandingan konsentrasi asam sitrat-asam tartrat (1:1) menghasilkan granul efervesen dengan karakteristik fisik yang paling baik