Penyelesaian Sengketa Waris Anak Angkat Akibat Adanya Wasiat Di Pengadilan Agama

Penelitian mengenai penyelesaian sengketa waris anak angkat akibat adanya wasiat di pengadilan agama, bertujuan untuk mengetahui kedudukan anak angkat penerima wasiat menurut hukum Islam. Serta untuk mengetahui penyelesaian sengketa waris akibat adanya wasiat di Pengadilan Agama Makassar.\ud Dalam penelitian ini penulis memilih pengadilan agama Makassar sebagai lokasi penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa Pengadilan Agama Makassar merupakan instansi atau badan yang terkait dan berwenang untuk melayani serta menangani setiap permasalahan yang berhubungan dengan waris. Serta untuk memperoleh data maka penulis melakukan wawancara dengan hakim pengadilan agama Makassar. Data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan dan wawancara akan dianalisis secara kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif yaitu dengan menguraikan, menjelaskan, dan menggambarkan mengenai penyelesaian sengketa waris akibat adanya wasiat di Pengadilan Agama Makassar.\ud Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut yaitu, anak angkat mempunyai kedudukan sebagai penerima wasiat wajibah. Namun wasiat wajibah yang diperoleh oleh anak angkat tidak boleh melebihi dari 1/3 harta warisan. Dan apabila ada surat wasiat yang ada mewasiatkan lebih dari 1/3 bagian dari harta peninggalan pewasiat, maka yang wajib ditunaikan hanya sebatas 1/3 bagian dari wasiat itu saja dan sisanya dikembalikan kepada ahli waris. Dalam penyelesaian sengketa waris akibat adanya wasiat tersebut, bahwa surat wasiat yang telah ada tidak dapat dibatalkan hanya saja dianggap tidak berkekuatan hukum dan tidak mengikat. Sahingga pelaksanaannya tidak boleh melebihi 1/3 bagian dari harta peninggalan pewasiat