TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA (Studi Kasus Putusan Nomor 102/Pid.B/2012/PN.Mks)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum pidana materil terhadap pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam perkara Putusan nomor: 102/Pid.B/2012/PN.Mks. Dan untuk mengetahui pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan pidana terhadap pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam Putusan Pengadilan Negeri Makassar Nomor 102/Pid.B/2012/PN.Mks.\ud \ud Penelitian ini dilaksanakan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan dengan memilih instansi yang terkait dengan masalah dalam skripsi ini, yaitu Pengadilan Negeri Makassar. Dengan berdasarkan data, baik yang diperoleh dengan mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten, maupun pengamatan secara mendalam dengan data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yakni penelusuran berkas/dokumen, buku serta hasil membaca literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas khususnya Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Penyalahgunaan Narkotika.\ud \ud Temuan yang diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain adalah (1) Penerapan hukum pidana materil terhadap pelaku Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika dalam Putusan No. 102/Pid.B/2012/PN.Mks. yang dilakukan oleh Penuntut Umum dan Majelis Hakim salah dikarenakan kesalahan pemahaman teoretis mengenai rumusan Pasal 127 ayat (1) huruf a dan Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Narkotika; dan (2) Pertimbangan hukum hakim dalam menjatuhkan Pidana Terhadap Pelaku Penyalahgunaan Narkotika dalam Putusan Nomor 102/Pid.B/2012/PN.Mks sudah cukup baik dalam menjatuhkan Putusan. Hasil ini menunjukkan bahwa apabila terjadi kesalahan yang dilakukan oleh Penuntut Umum dalam melakukan dakwaan dan tuntutan maka kemungkinan besar Majelis Hakim juga salah dalam menerapkan hukum pidana materil dikarenakan Hakim biasanya hanya memutus perkara berdasarkan tuntutan Penuntut Umum dan tidak mencermati dengan benar apakan tuntutan Penuntut Umum sudah benar dan sah menurut hukum dan pemahaman keadilan yang hakiki