ANALISIS TEKANAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN TERHADAP POPULASI IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI PERAIRAN TELUK BONE, SULAWESI SELATAN

Ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) merupakan salah satu komoditas perikanan perairan Teluk yang potensil dan bernilai ekonomi tinggi, dimanfaatkan nelayan dengan berbagai jenis teknologi penangkapan ikan. \ud Penelitian ini bertujuan : (1) menganalisis struktur ukuran ikan yang tertangkap memurut jenis alat tangkap, (2) menganalisis ukuran layak tangkap menurut jenis alat tangkap. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan. Struktur ukuran menurut jenis alat tangkap dianalisis secara deskriptif dengan memetakan antara panjang (FL) dan frekuensi per kelas panjang, ukuran layak tangkap menuruut teknologi penangkapan dianalisis dengan membandingkan antara ukuran ikan tertangkap dan ukuran ikan pertama kali memijah, sedang ukuran ikan pertama kali memijah digunakan pengamatan histologi gonad.\ud Hasil penelitian menjelaskan bahwa ukuran ikan yang tertangkap oleh masing-masing alat tangkap yaitu : (1) huhate : kisaran panjang 29,0 ??? 68,5, 5 cm , panjang dominan 42,5 ??? 52,5 cm dan panjang rata-rata 48,5 cm, (2) payang : kisaran panjang 18,5 - 59,5 cm, panjang dominan 24,5 ??? 45,5 cm dan panjang rata-rata 32,6 cm. (3) pancing tangan : kisaran panjang 35,5 ??? 75,5 cm, panjang dominan 51,5 ??? 67,5 cm cm dan panjang rata-rata 57,92 cm. Berdasarkan indikator ukuran pertama kali memijah didapatkan bahwa perbandingan ukuran layak tangkap dan tidak layak tangkap pada huhate, payang, dan pancing yaitu masing-masing 35 : 65 %, 2 : 98 %, dan 90 : 10 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknologi payang memberikan dampak yang lebih tinggi terhadap populasi ikan cakalang di perairan Teluk Bone dibanding teknologi huhate dan teknologi pancing tangan