EVALUASI TINGKAT MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA MELALUI PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING (SCL)

ABSTRAK AGROKOMPLEKS 2008Metode pembelajaran yang selama ini dilakukan yaitu metode konvensional yang berbasis pada peranan dosen, kental dengan suasana instruksional dan dirasa kurang sesuai dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat sehingga perlu perubahan paradigma pembelajaran yang lebih mengarah pada keaktifan mahasiswa dalam mengembangkan dirinya dengan bimbingan para dosennya. Metode pembelajaran tersebut dikenal dengan Student Centered Learning (SCL). SCL memiliki potensi untuk mendorong mahasiswa belajar lebih aktif, mandiri sesuai dengan irama belajarnya masing-masing yang perlu dibimbing dan diarahkan oleh para dosen agar terus dinamis dan mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi. Tingkat pencapaian motivasi belajar dan prestasi belajar mahasiswa pada Mata Kuliah Budidaya Tanaman Perkebunan yang menerapkan metode Student Centered Learning masing-masing adalah 53,4% dan 46,7 dan dapat dikategorikan kurang optimal. Pengetahuan mahasiswa tentang perbedaan metode belajar SCL dengan konvensional yakni sekitar 76,7% sudah mampu membedakan kelebihan dan kelemahan keduanya. 16,7% mahasiswa mengetahui perbedaan antara cara belajar antara kedua metode. 6,6% mahasiswa belum mengetahui dan kurang mampu memahami perbedaan keduanya. Faktor yang dinilai menghambat pencapaian motivasi dan prestasi belajar mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah dengan metode SCL adalah belum dirasakannya manfaat metode pembelajaran SCL oleh mahasiswa dan dosen secara optimal. Sedangkan tingkat pencapaian prestasi belajar mahasiswa pada Mata Kuliah yang menerapkan metode Konvensional pada Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian UNHAS adalah 40,0%, dan dapat dikategorikan rendah