PERJUANGAN POLITIK KAUM PEREMPUAN DI KUWAIT : KENDALA DAN PROSPEKNYA

Tugas akhir alumni Fak. ISIPOL (Ilmu Hub. Internasional) thn. 2011Penelitian ini bertujuan untuk memusatkan perhatian kepada bagaimana mengetahui faktor pendorong dan penghambat Kerjasama pertahanan Indonesia-Rusia, dan untuk mengetahui strategi kebijakan pemerintah Indonesia di bidang pertahanan pasca pencabutan embargo Amerika dalam kurung waktu 2005-sekarang, Serta prospek hubungan Indonesia-Rusia di bidang pertahanan pasca pencabutan embargo Amerika.\ud Pada tahun 1996 Amerika menerapkan kebijakan embargo kepada Indonesia akibat pelanggaran HAM yang dilakukan di Dili Timor- timur pada tahun 1992, di mana Tentara Nasional Indonesia dituduh telah melakukan pembantaian terhadap warga Timor Timur yang pro kemerdekaan. Dunia Internasional menyebutnya Dilli Massacre. akibatnya Indonesia dijatuhi embargo militer oleh Amerika Serikat. Akibat embargo tersebut kondisi Indonesia khususnya dibidang pertahanan mengalami kemerosotan karena kesulitan mendapatkan suku cadang dan perawatan akibat tidak adanya lagi pasokan Alutsista dari Amerika yang sebelumnya menjadi pemasok utama Alutsista Indonesia. Indonesia kemudian merubah orientasi militernya dengan menjalin kerjasama pertahanan dengan Rusia yang dikenal memiliki keunggulan dibidang militer, bahkan disebut mewarisis kekuatan militer Uni soviet dan kerap kali melakukan perlombaan senjata dengan Amerika. dengan Terjalinnya Hubungan bilateral dibidang pertahanan dengan Rusia, Indonesia secara perlahan-lahan mampu menujukkan kemajuan dibidang pertahanan dan tidak lagi tergantung dengan pasokan senjata dari Amerika dan Negara barat lainnya hal ini dikarenakan Rusia melakukan Joint Production dan dan alih teknologi dengan Indonesia tanpa didasari syarat Politik apapun. Pada tahun 2005 Amerika mencabut kebijakan embargo yang diterapkan pada Indonesia. Namun kebijakan tersebut hanya terbatas pada jenis Alutsista tertentu karena Indonesia masih di bebani syarat politik dalam penerapan HAM.\ud Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dimana dengan menggunakan metode ini, kita dapat menggambarkan bagaimana perkembangan Hubungan bilateral Indonesia-Rusia dibidang pertahanan, termasuk strategi kebijakan Indonesis dibidang pertahanan sejak pencabutan embargo Amerika dan prospek kerjasama kedua negara untuk meningkatkan kekuatan pertahanan Indonesia.\ud Hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bahwa Jika Indonesia tetap melakukan kerjasama pertahanan dengan Rusia maka Indonesia dapat mengoptimalkan kekuatan pertahanannya.\ud Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini menyatakan bahwa untuk menigkatkan kekuatan dan kemandirian pertahanan Indonesia tanpa harus tergantung dengan Alutsista Amerik dan Negara barat, Indonesia tetap melakukan hubungan Bilateral dibidang pertahanan dengan Rusia melalui kerjasama-kerjasama yang ditawarkan oleh Rusia