PEMILU INKLUSIF : KEADILAN ELEKTORAL BAGI PEMILIH PENYANDANG DISABILITAS MENTAL PADA PEMILU SERENTAK 2019 DI SURABAYA

Keadilan dalam menjamin hak politik warga Negara merupakan hal yang sangat penting. Ketika warga Negara memiliki akses yang sama terhadap kesempatan memilih dalam pemilu, maka akan tercipta ruang kesetaraan dalam hak partisipasi politik warga. Tetapi hingga kini keadilan tersebut belum dirasakan secara holistik oleh beberapa elemen masyarakat. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Negara dalam melakukan restorasi hak pilih penyandang disabilitas mental dan menegakkan keadilan politik bagi penyandang disabilitas mental melalui implementasi pemilu yang lebih inklusif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara mendalam dan analisa berita untuk mengumpulkan data, yang kemudian dianalisa menggunakan teori keadilan elektoral dengan teknik kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini adalah, pertama, ada upaya restorasi hak warga oleh Negara yang sesuai dengan sistem keadilan elektoral untuk mewujudkan persamaan hak pilih dalam pemilu bagi setiap warga negara. Pada pembahasan kedua didapati adanya upaya menegakkan keadilan politik itu melalui mekanisme pemilu yang didesain khusus untuk mengakomodir kebutuhan penyandang disabilitas mental, dimana hal tersebut sesuai dengan unsur lain dalam keadilan elektoral yaitu adanya tata aturan dan laksana mengenai proses pemilu yang memfasilitasi semua pihak. Negara beserta lembaga-lembaga di dalamnya telah menjalankan fungsi dasar sebagai distributor keadilan dalam membuka akses terhadap kesempatan yang sama dalam berpolitik bagi seluruh warga Negara meski belum mencapai signifikansi dari keterlibatan penyandang disabilitas mental dalam pemilu, hal itu yang akan menjadi perbaikan terus menerus untuk pemilu kedepannya