HUBUNGAN IDEOLOGI MASKULINITAS, NORMA MASKULINITAS DAN KONFLIK PERAN GENDER DENGAN PERILAKU MEROKOK REMAJA DI SURABAYA

Pendahuluan: Perilaku merokok menjadi salah satu perilaku kesehatan beresiko yang dilakukan oleh remaja. Remaja yang merokok beranggapan bahwa dengan merokok dapat menunjukkan jati diri seorang lelaki dewasa. Label seorang lelaki dewasa ini disebut maskulinitas, yang dapat mempengaruhi perilaku merokok. Metode: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan ideologi maskulinitas, norma maskulinitas dan konflik peran gender dengan perilaku merokok remaja di Surabaya. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 314 remaja laki laki berusia 15-18 tahun yang tinggal di Surabaya. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ideologi maskulinitas, norma maskulinitas dan konflik peran gender, sedangkan variabel dependennya yaitu perilaku merokok remaja. Data didapatkan dengan kuesioner online dan analisis dengan chi square. Hasil: Remaja yang tinggal di Surabaya memiliki tingkat ideologi maskulinitas rendah, norma maskulinitas tinggi dan konflik peran gender dalam kategori sedang. Terdapat hubungan antara ideologi maskulinitas (p=0,001), norma maskulinitas (p=0,029) dan konflik peran gender (p=0,001) dengan perilaku merokok remaja. Kesimpulan: Maskulinitas yang dibangun dari ideologi maskulinitas, norma maskulinitas dan konflik peran gender berhubungan dengan perilaku merokok remaja. Perilaku ini disebabkan oleh identitas remaja sebagai sosok yang maskulin. Penelitian ini merekomendasikan perlu adanya optimalisasi kebijakan dan program seperti pelayanan kesehatan peduli remaja untuk meningkatkan kesehatan remaja