PENERIMAAN REMAJA SURABAYA TERHADAP WACANA KULIAH DALAM VIDEO BLOG DEDDY CORBUZIER

Penelitian ini mengambil topik penerimaan remaja Surabaya terhadap wacana kuliah dalam video blog Deddy Corbuzier. Objek penelitian ini yaitu vlog berjudul “8 Alasan Kuliah Tidak Penting”. Dalam vlog tersebut, Deddy menjabarkan wacana kritisasi terhadap dunia perkuliahan dewasa ini. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena pernyataan Deddy tersebut berbanding terbalik dengan kultur masyarakat Indonesia yang masih memiliki persepsi baik terhadap pendidikan di perguruan tinggi. Fakta tersebut dapat dibuktikan dengan data peningkatan jumlah mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri maupun swasta tiap tahunnya berdasar data dari Buku Statistik Pendidikan Tinggi. Sehingga, fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana remaja Surabaya memaknai dan menginterpretasi gagasan yang diungkapkan Deddy Corbuzier dalam video tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis resepsi (reception analysis) dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam (indepth interview) dan studi literatur. Teori utama yang digunakan dalam menganalisis penelitian ini yaitu analisis resepsi milik Stuart Hall. Penerimaan dari para informan dikelompokkan ke dalam tiga bentuk interpretasi yaitu posisi dominan, negosiasi maupun oposisi. Berdasarkan hasil temuan data, diperoleh beragam persepsi terhadap wacana kuliah dalam vlog Deddy Corbuzier. Penerimaan terhadap wacana kritisasi terhadap kuliah dalam video “8 Alasan Kuliah Tidak Penting”, para informan berada pada posisi seimbang negosiasi dan oposisi. Salah satu faktor penentu adanya perbedaan penerimaan terhadap wacana kuliah tersebut. Latar belakang yang memengaruhi diantaranyaa, keluarga, pendidikan, lingkungan pekerjaan, dan lain sebagainya. Hal-hal ini lah yang menjadi acuan dari informan yang pada akhirnya membentuk mereka dalam menginterpretasi wacana vlog “8 Alasan Kuliah Tidak Penting”