HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DENGAN KEMANDIRIAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motorik kasar dengan kemandirian pada anak usia prasekkolah. Kemandirian merupakan kemampuan untuk bebas memilih menjadi apa dan apa yang ingin dilakukan sebagai individu (Rutherford, 2009). Motorik kasar merupakan kemampuan motorik yang melibatkan otot-otot besar dan kuat yang melekat pada lengan, kaki, dan anggota badan lainnya (Clark, 1994) dan digunakan untuk mencapai suatu gerakan seperti melempar bola atau melompat (Ulrich, 2000). Salah satu fungsi motorik kasar adalah mendorong kemandirian. Subjek pada penelitian ini adalah anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 36 subjek, berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan dan berada pada rentang usia pra sekolah. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur motorik kasar adalah alat Test of Gross Motor Development-2 (TGMD-2) milik Ulrich (2000) yang telah ditranslasi ke bahasa Indonesia oleh Lestari (2015), berjumlah 12 subtes dan alat ukur kemandirian yang disusun sendiri oleh peneliti, berjumlah 21 aitem. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara motorik kasar dengan kemandirian pada anak usia pra sekolah. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,773 menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara motorik kasar dengan kemandirian. Namun ditemukan nilai R square sebesar 0,171 yang berarti ditemukan sumbangsih motorik kasar terhadap kemandirian sebesar 17%. Sedangkan sisanya adalah faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap kemandiria