RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH TERHADAP APLIKASI PUPUK ORGANIK SEKAM KOPI DAN PUPUK N DENGAN DOSIS BERBEDA

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan tanaman sayuran yang banyak manfaatnya. Sebagai bumbu masak, bawang merah digunakan sebagai penambah cita rasa masakan yang penggunaannya dapat berbentuk bahan segar, goreng, bubuk dan ekstrak Dari segi kesehatan, bawang merah memiliki khasiat sebagai antibiotik, penurun kolesterol dan gula darah, serta sebagai anti kanker. Fungsi lainnya ialah memperlancar aliran darah dan mencegah penggumpalan darah. Penggunaan pupuk organik sekam kopi merupakan tindakan yang dilakukan untuk menambah bahan organik pada tanah. Oleh karena unsur hara yang terkandung dalam sekam kopi masih rendah, terutama hara N maka penambahan pupuk anorganik masih diperlukan. Bawang merah termasuk tanaman yang membutuhkan N yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan respon pertumbuhan dan hasil bawang merah yang dipupuk dengan pupuk organik sekam kopi dan N dengan dosis berbeda. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2019 di lahan pertanian Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, Bengkulu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah pupuk organik limbah kopi yang terdiri atas 4 taraf, yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha dan 15 ton/ha. Faktor kedua yaitu dosis N (Urea) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0 kg/ha, 150 kg/ha, 300 kg/ha, dan 450 kg/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik sekam kopi dapat meningkatkan tinggi tanaman, bobot umbi per rumpun dan hasil per petak dengan pola peningkatan linear seiring dengan penambahan pupuk organik sekam kopi. Tinggi tanaman dan hasil umbi per petak juga meningkat secara linear seiring dengan bertambahnya dosis pupuk Urea