KAJIAN KARAKTERISTIK MORFOMETRIK Trigona sp. DARI DATARAN RENDAH KE DATARAN TINGGI

Penelitian ini menganalisis perubahan morfometrik Trigona sp. yang dipindahkan dari dataran rendah kedataran tinggi. Pengukuran morfometrik pada bagian-bagian tubuh lebah madu untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan morfometrik lebah madu pada dua ketinggian tempat yang berbeda. Pengembangbiakkan dan membudidayakan lebah madu Indonesia sangat ideal terutama Trigona sp. mengingat Indonesia memiliki suhu sekitar 15-35°C. Lebah madu Trigona sp.dapatdipelihara baik di dataran tinggi, maupun dataran rendah.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik morfometrik lebah Trigona sp.yang dipindahkan dari dataran rendah kedataran tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 sampai bulan November 2018 di Desa Talang Donok, Kecamatan Bang Haji, Kabupaten Bengkulu Tengah dan Desa Campur Sari, Kecamatan Megangsakti, Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan 30 ekor lebah madu pekerja. Setiap koloni lebah madu dilakukan penimbangan bobot badan dan pengukuran bagian-bagian tubuh lebah, meliputi panjang probosis (PP), panjang sayap(PS), lebar sayap (LS) dan ukuran longitudinal tergite ke-4 abdomen (T4L).Data yang diperoleh dianalisis dengan T’test software SPSS untuk membandingkan variabel yang diamati antara lebah di dataran tinggi dan lebah di dataran rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bobot badan dan panjang probosis lebah madu pekerja di dataran rendah dan di dataran tinggi berbeda sangat nyata (P0,05). Dapat disimpulkan bahwa perbedaan morfometrik lebah Trigona sp. ini ada perbedaan sangat nyata untuk panjang probosisnya yang disebabkan oleh faktor pakan disekitar sarang/kandang