RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG HIBRIDA TERHADAP PEMBERIAN LUMPUR SAWIT DAN NITROGEN PADA ULTISOL

Jagung merupakan tanaman serelia yang termasuk bahan pangan penting karena merupakan sumber karbohidrat kedua setelah beras. Namun produksi jagung di Bengkulu pada 2015 mengalami penurunan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung di Bengkulu adalah dengan menambah luas panen jagung. Salah satu jenis tanah yang berpotensi untuk budidaya tanaman jagung adalah ultisol. Akan tetapi budidaya jagung pada ultisol menghadapi kendala rendahnya tingkat kesuburan tanah. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesuburan ultisol. Salah satunya adalah dengan penambahan pupuk organik dan pupuk N. Lumpur sawit (LS) merupakan salah satu sumber bahan organik tanah yang potensial di Bengkulu untuk kegiatan pertanian. Sejauh ini masih sedikit kajian tentang dosis lumpur sawit dan pupuk N yang optimum untuk tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan dosis optimum interaksi lumpur sawit dan pupuk nitrogen yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida, (2) menentukan dosis optimum lumpur sawit yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida, dan (3) menentukan dosis optimum pupuk nitrogen yang mampu meningkatkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari - April 2018 di Desa Talang Baru, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten MukoMuko, Provinsi Bengkulu pada ketinggian tempat 21 mdpl. Penelitian disusun dengan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) 2 (dua) faktor. Faktor pertama adalah dosis lumpur sawit yang terdiri atas 3 taraf perlakuan yaitu 0 ton ha-1, 10 ton ha-1, dan 20 ton ha-1. Faktor kedua adalah pemberian nitrogen (N) yang terdiri atas 4 taraf yaitu 0 kg urea ha-1, 75 kg urea ha-1, 150 kg urea ha-1, dan 225 kg urea ha-1. Kombinasi dari perlakuan di atas menghasilkan 12 perlakuan yang masing-masing diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 36 satuan percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat dosis optimum lumpur sawit pada berbagai tarap pemberian pupuk N ter hadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida Bimantara. Tidak terdapat dosis optimum lumpur sawit terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Terdapat dosis pupuk N yang optimum pada tinggi tanaman (139,5 kg/ha), diameter batang (150 kg/ha), jumlah daun (145,5 kg/ha), tingkat kehijaun daun (199 kg/ha). Bobot kering akar ter tinggi rata- rata sebesar 26,20 g dihasilkan dosis pupuk N 225 kg/ha