PENGARUH RESIDU PUPUK KANDANG SAPI DAN ABU SEKAM PADI SETELAH TANAMAN SELADA TERHADAP PERTUMBUHAN OKRA DI INCEPTISOL KABUPATEN LEBONG

Percobaan dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh residu dari pupuk kandang sapi dan abu sekam padi setelah percobaan penelitian tanaman selada yang berumur 45 hari dan waktu bera selama 3 bulan terhadap pertumbuhan okra di inceptisol Kabupaten Lebong. Percobaan dilaksanakan pada bulan November 2018 hingga Januari 2019 di Medan Baru, Kecamatan Muara Bangkahulu Kota Bengkulu. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor, yaitu faktor pertama adalah residu pupuk kandang sapi dan faktor kedua adalah residu abu sekam padi. Dari kedua faktor diperoleh 9 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Setiap unit percobaan memiliki 3 tanaman sehingga terdapat 81 polibag. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari Evelyn tahun 2018. Tidak dilakukan penambahan pupuk anorganik pada pelaksanaan percobaan untuk melihat efek residu pupuk kandang sapi dan abu sekam bagi pertumbuhan tanaman okra. Pengamatan dilakukan pada seluruh tanaman sampel (100%) selama peride vegetatif meliputi variabel pengamatan tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, tingkat kehijauan daun, bobot segar berangkasan tanaman, volume akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar, nisbah tajuk/akar dan pH tanah. Data yang diperoleh dianalisis varian (ANAVA) taraf 5%. Uji lanjut dilakukan dengan Polinomial Ortogonal. Pupuk kandang sapi masih memiliki residu terhadap pertumbuhan tanaman okra yang ditunjukkan pada variabel tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, luas daun, bobot berangkasan segar tanaman, volume akar, bobot kering tajuk, bobot kering akar dan pH tanah. Efek residu abu sekam padi tidak memberikan pengaruh terhadap seluruh variabel yang diamati. Dosis pupuk kandang sapi sampai 30 ton ha-1 masih memiliki residu dan dapat menunjang pertumbuhan okra sampai umur 8 MST