Komparasi Muatan Buku Matematika SMP Indonesia dan Singapura Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreativitas Matematis.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui muatan buku matematika SMP Indonesia dan Singapura ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kreativitas matematis, serta komparasi muatan buku matematika dari kedua negara tersebut. Jenis penelitian ini adalah analisis konten. Sumber data penelitian ini adalah dua buku matematika SMP kelas VIII dari Indonesia (terbitan Kemendikbud dan Erlangga) dan dua buku matematika SMP kelas VIII dari Singapura (terbitan Shinglee dan Marshall Cavendish). Obyek yang diteliti yaitu penyajian materi, contoh soal, dan soal latihan yang ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kreativitas matematis. Data dikumpulkan melalui teknik pengamatan dan pencatatan. Instrumen yang digunakan yaitu lembar analisis muatan buku matematika ditinjau dari aspek berpikir kritis (fokus, mengevaluasi, memberikan alasan, menyimpulkan, strategi dan taktik) dan aspek kreativitas matematis (orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran, dan elaborasi) yang telah divalidasi. Keabsahan data dilakukan berdasarkan reliabilitas inter-rater. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu pendefinisian unit, pencatatan/pengkodean, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa buku matematika Indonesia memfasilitasi kemampuan berpikir kritis sebesar 29,84% untuk penyajian materi, 5,36% untuk contoh soal dan 6,07% untuk soal latihan sedangkan buku matematika Singapura memfasilitasi berpikir kritis sebesar 12,58% untuk penyajian materi, 5,44% untuk contoh soal, dan 5,71% untuk soal latihan. Buku matematika Indonesia juga memfasilitasi kreativitas matematis untuk penyajian materi sebesar 23,75%, contoh soal 11,87% dan soal latihan 5,88% sedangkan buku matematika Singapura terdapat 21,06% penyajian materi, 20% contoh soal, dan 11,10% soal latihan yang memfasilitasi kreativitas matematis. Berdasarkan hasil rata-rata persentase, buku matematika Indonesia lebih banyak memfasilitasi berpikir kritis sedangkan buku matematika Singapura lebih banyak memfasilitasi kreativitas matematis. Penyajian materi pada buku matematika Indonesia disajikan dengan pendekatan saintifik sedangkan buku matematika Singapura disajikan dengan pendekatan inkuiri dan sudah mengintegrasikan teknologi informasi, contoh soal dan soal latihan pada buku matematika Singapura memiliki konteks yang lebih variatif, lebih banyak langkah pengerjaannya, dan lebih banyak terdapat soal aplikasi daripada buku matematika Indonesia. Soal latihan akhir bab pada buku matematika Indonesia juga masih menggunakan tipe soal pilihan ganda sedangkan pada buku matematika Singapura semua soal bertipe esai