Potret Keteladanan Nabi Muhammad Dalam Membangun Perdamaian: Pandangan Hukum Islam Tentang Gerakan Radikalisme dan Makna Jihad

This paper aims to elaborate portrait of the Prophet Muhammad’s leadership in building spirit of peace among Arabs. As the muslims leader, the Prophet Muhammad brought peace mission to uphold justice and to prevent some religious conflicts. This study used library research to understand that Islam is the religion of peace and reject violence as an instrument of justification. This study also used the descriptive method to know about the principles and values ​​of peace in Islam. The results of this study indicate that peace is the heart of religion that brings benefit to all mankind. The first, the movement of radicalism and terrorism was contradicted with religious doctrine and mission of the Prophet Muhammad in the improvement of morality of the people. The second, the jihad in Islam is a war too self defense (defense jihd) from any threat of the violence, not war frontally (ofensife jihd) without considering of humanity values. The third, the Medina Charter is one of the conflict resolution to build the spirit of peace and giving freedom to all groups to doing religious practices according to their respective beliefs. And the end, The Medina Charter became clear evidence of how the Prophet Muhammad has given full freedom to non-Muslims to coexistence with all the Muslims.Tulisan ini bertujuan untuk mengelaborasi potret kepemimpinan Nabi Muhammad dalam membangun semangat perdamaian di kalangan masyarakat Arab. Sebagai pemimpin umat Islam, Nabi Muhammad membawa misi perdamaian untuk menegakkan keadilan dan mencegah terjadinya konflik antar umat beragama. Penelitian ini menggunakan studi pustaka untuk memahami bahwa Islam yang di bawa Nabi Muhammad adalah agama perdamaian dan menolak tindakan kekerasan sebagai instrumen pembenaran. Penelitian ini juga menggunakan metode diskriptif untuk mengetahui gambaran tentang prinsip-prinsip dan nilai-nilai perdamaian dalam Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perdamaian adalah jantungnya agama yang membawa kemaslahatan bagi semua umat manusia. Pertama, gerakan radikalisme dan terorisme adalah bertentangan dengan doktrin agama maupun misi Nabi Muhammad dalam memperbaiki moralitas umat. Kedua, jihad dalam Islam adalah perang untuk membela diri (defense jihd) dari segala ancaman kekerasan, bukan perang secara frontal (ofensife jihd) tanpa mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan. Ketiga, Piagam Madinah adalah sebagai resolusi konflik dalam membangun semangat perdamaian dan memberikan kebebasan kepada semua golongan untuk menjalankan praktik agamanya sesuai dengan keyakinan masing-masing. Piagam Madinah menjadi bukti nyata bagaimana Nabi Muhammad memberikan kebebasan secara penuh terhadap non-muslim untuk hidup berdampingan dengan kaum muslimin