Membangun sebuah tatanan dunia baru yang produktif dan sejahtera sangat ditentukan oleh kerjasama yang saling menyelamatkan antarumat beragama dan lintas peradaban melalui dialog. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui dialog yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dengan non muslim yang humanis, saling menyelamatkan dan mensejahterakan, yang kemudian dapat dijadikan contoh membangun peradaban agama masa kini. Metode yang digunakan adalah dengan mengumpulkan literatur klasik Islam, yang kemudian dilakukan content analisis sesuai konteks kekinian. Hasil telaahan menunjukkan bahwa dialog di sini dipahami sebagai suatu cara berjumpa atau memahami diri sendiri dan dunia pada tingkatan yang terdalam, membuka kemungkinan-kemungkinan untuk memperoleh ma...