Studi Laboratorium Pemanfaatan Abu Bambu Untuk Meningkatkan Strength Pada Suspensi Semen Pemboran

Proses penyemenan yang baik dapat mengurangi potensi kerusakan sumur bor karena kurangnya kekuatan semen untuk menahan tekanan dari formasi atau dari cairan yang mengisi sumur bor itu sendiri. Nilai compressive strength (CS) dan shear bond strength (SBS) adalah dua parameter yang dapat menggambarkan kekuatan semen di sumur bor. Saat ini, terdapat beberapa aditif kimia yang digunakan untuk meningkatkan kekuatan semen secara efektif, namun karena alasan ekonomi dan masalah lingkungan, penggunaan bahan kimia ini harus dibatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan alternatif aditif yang relatif ekonomis dan ramah lingkungan. Studi eksperimental ini menggunakan bahan baku yang berasal dari bambu karena bambu diketahui mengandung silika yang dapat meningkatkan kekuatan semen. Untuk mengetahui pengaruh kandungan silika yang terdapat pada bambu terhadap kekuatan semen pemboran maka dilakukan pengujian dengan konsentrasi sampel abu bambu yang berbeda-beda. Pada penelitian ini konsentrasi yang digunakan adalah 2.5%, 5%, 7.5%, 10%, 12.5%, 15%, dan 17.5% BWOC. Pembuatan sampel dilakukan dengan mencampurkan air, abu bambu, bentonite, CaCl2, semen dan polypropylene glycol menggunakan mixer. Setelah sampel berhasil dibuat, uji biaxial loading digunakan untuk mengetahui nilai compressive strength dan shear bond strength. Hasil penelitian menunjukkan bahwa silika pada bambu berpengaruh terhadap kenaikan strength semen pemboran. Nilai compressive strength semen dasar adalah 681,21 psi dan nilai shear bond strength semen dasar 407,68 psi. Konsentrasi optimal abu bambu yang diperoleh untuk menaikkan compressive strength dan shear bond strength adalah sebesar 15% BWOC dengan nilai compressive strength 4900,91 psi dan nilai shear bond strength 1152,29 psi. Kata Kunci: Compressive Strength, Shear bond Strength, Silika, Bambu, Semen Pembora